Perang ‘megapiksel’ pada kamera digital

SensorMasih ingat berapa resolusi kamera digital Anda yang pertama? Tahun 2001 saya membeli kamera pertama saya dengan resolusi 1 megapiksel, saat itu rasanya sudah luar biasa bagi saya. Teknologi berkembang pesat, resolusi kamera pun bertambah seiring dengan terus munculnya kamera baru. Ini pula yang dijadikan kekuatan marketing dari sang pembuat kamera karena mereka sadar bahwa pembeli cenderung mencari yang lebih dan lebih lagi. Konsumen cenderung beranggapan kalau semakin besar resolusi kamera maka makin baik hasil foto yang dihasilkan. Meski anggapan ini tidak sepenuhnya benar, resolusi yang lebih besar tentu memiliki beberapa keuntungan bagi pemiliknya.

Namun kini produsen kamera cenderung memaksakan diri dalam mengikuti selera pasar. Mereka terus membuat produk baru dengan resolusi yang lebih besar lagi tanpa diimbangi peningkatan dari ukuran sensor. Saya tidak ingin terlalu teknis, tapi sederhananya begini : Sensor pada kamera umumnya berukuran kecil. Hal ini demi menekan biaya dan menjaga agar lensa dan kamera tetap berukuran kecil. Semakin besar resolusi yang ‘dipaksakan’ pada sebuah sensor kecil maka semakin kecil pula ukuran dari tiap piksel gambarnya. Piksel yang kecil tidak akan maksimal dalam menangkap cahaya, dimana efeknya akan menghasilkan foto yang noise dan memiliki kontras/jangkauan dinamis yang rendah.

Saat beberapa tahun lalu saya merasa bahwa kamera dengan 3 atau 4 megapixel saja sudah cukup, kini terus bermunculan kamera baru dengan resolusi hingga 12 megapiksel. Banyak pertentangan diantara pengamat mengenai hal ini. Di satu sisi hal ini menguntungkan karena peperangan megapiksel ini berhasil memangkas harga kamera secara signifikan. Di sisi lain muncul kekhawatiran bila suatu saat tidak ada lagi di pasaran sebuah kamera yang bersolusi 5 megapiksel, misalnya. Tidak semua orang memerlukan resolusi besar. Semakin besar resolusi maka makin besar pula ukuran filenya. Bayangkan betapa cepatnya hardisk kita menjadi penuh, belum lagi lamanya proses penyalinan file berukuran besar.

Megapixel compare

Memiliki kamera dengan resolusi besar tentu menyenangkan. Kita bisa melakukan pencetakan ukuran besar atau cropping gambar dengan leluasa (lihat gambar diatas). Namun hal ini tidak boleh ditukar dengan mengorbankan hasil foto yang dihasilkan. Lebih baik melihat sebuah foto berukuran 5 megapiksel namun berkualitas dibandingkan foto berukuran 10 megapiksel yang dipenuhi noise. Lalu bagaimana produsen mendesain kamera resolusi besar namun hasil fotonya tetap bagus? Well, itu tugas mereka. Bisa saja dengan mendesain sensor baru, bukan lagi mengandalkan sistem CCD atau CMOS seperti saat ini. Bila tidak ada perubahan yang berarti dalam teknologi sensor kamera, maka peperangan ini megapiksel malah akan merugikan pihak produsen dan konsumen kamera.

Published by

Erwin M.

Saya suka mengikuti perkembangan teknologi digital, senang jalan-jalan, memotret, menulis dan minum kopi. Pernah bekerja sebagai engineer di industri TV broadcasting, namun kini saya lebih banyak aktif di bidang fotografi khususnya mengajar kursus dan tur fotografi bersama infofotografi.com.

8 thoughts on “Perang ‘megapiksel’ pada kamera digital”

    1. Kalo saran saya seh a570is dr pada a580 coz bwat fitur sama” aza
      dan harga beda
      kbeneran saya punya a 570 alo minat kmu boleh telp ke 022-92695004
      \Thanks

  1. mo nanya donk mas..
    saya lagi ada tugas kuliah..
    klo boleh tau..
    resolusi kamera yang paling rendah dan paling tinggi saat ini berapa ya mas?
    terima kasih sebelumnya..

  2. 0m gaptek..aq ge nyari camdig yg hrganya dbwah 2,5 jt, tlg d0nx mas ksih informsi camdig ap yg ud bgs dgn hrg sgt?klo dgn hrg sgt ud dpt camdig yg ud ad water resistance blum?thanx..

Comments are closed.