Produsen digital kamera SLR belakangan ini makin gencar meluncurkan produk anyarnya ke pasaran. Hal ini tentu menjadi berita baik bagi pecinta fotografi karena semakin banyak pilihan dalam membeli. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kamera jenis ini memungkinkan si fotografer untuk mengeksplorasi bermacam fungsi manual dan melatih skill dan kreatifitasnya dalam memotret, disamping juga banyaknya pilihan lensa sesuai kebutuhan fotografinya.
Membeli DSLR ibarat mencari pasangan hidup, banyak faktor yang harus diperhitungkan sebelum membeli. Untungnya dengan banyaknya produk baru yang diluncurkan ke pasaran kini konsumen dapat membandingkan spesifikasi dan harga disesuaikan kebutuhan dan anggaran. Tahun ini beberapa merk ternama telah meluncurkan produk andalannya, seperti Nikon, Canon, Olympus, Panasonic dan Sony. Sepertinya mereka sepakat untuk menambahkan fitur-fitur baru yang menjadi tren untuk tahun ini, seperti live-view dimana kini untuk melihat objek tidak lagi harus melalui optical viewfinder, karena layar LCD pada DSLR bisa dipakai melihat objek yang akan difoto. Selain itu ada dust reduction system. Selama ini musuh utama DSLR adalah debu yang mengotori sensor. Kini dengan fitur ini debu-debu yang menempel di sensor bisa dikurangi.
Bagaimana peta persaingan DSLR anyar ini? Saya coba fokuskan hanya di persaingan kelas menengah, mengingat kelas ini menjadi kelas paling diminati kebanyakan fotografer. Alasannya karena DSLR kelas menengah memiliki performa tinggi namun dengan harga yang masih relatif terjangkau (sekitar 12 jutaan). Mari kita lihat jajaran produknya :
Nikon : Andalannya untuk bersaing di kelas menengah adalah seri D300. Mengusung resolusi 12 MP dengan sensor APS-C CCD, D300 ditujukan bagi pengguna profesional yang sudah atau akan berinvestasi pada lensa Nikon berformat DX. Fitur anyarnya : Live view, dust reduction, weather sealed, 6 fps burst, engine baru Expeed, dan 3 inch LCD. Bagaimana dengan auto fokusnya yang mencapai 51 titik AF? Luar biasa..
Canon : Mengeluarkan EOS-40D sebagai pesaing Nikon D300, produk ini mengandalkan sensor CMOS beresolusi 10 MP. Fitur andalannya : Live view, dust reduction, 9 points AF, 6.5 fps burst, 3 inch LCD, DIGIC III dan weather sealed. Lensa yang didukung adalah lensa-lensa berjenis EF dan EF-S. Mantap..
Olympus : Pelopor live view dan dust reduction ini menyempurnakan produk lamanya dengan keluaran baru bernama E-3 dengan 10 MP liveMOS sensor. Sistem image stabilizer internal menjadi andalannya. Selain itu konsep four thirds khas Olympus menghasilkan crop faktor 2x untuk lensa Zuiko SWD yang dipasang. Untuk AF point ada 11 titik, 5 fps burst, dual memory cards, dan tentunya sistem live view dan dust reduction yang disempurnakan. Oh ya, layarnya flip-out and rotating LCD. Keren..
Panasonic : Hampir sama seperti Olympus, Panasonic mengeluarkan produk SLR kedua mereka bernama Lumix LC10 dengan 10 MP liveMOS sensor. Andalannya live view mode, 2,5 inch flip-out and rotating LCD, serta face detection. Paket lensa baru yang disediakan adalah Leica D Vario-Elmar F3.8-5.6, 14-50 mm (yang setara dengan 28-100 mm akibat 2x crop factor). Fasilitas yang hanya ada pada Lumix LC10 : Pilihan focusing dengan phase detect atau contrast detect. Jadi tetap bisa autofocus saat menggunakan fitur live view. Canggih..
Sony : Generasi SLR kedua dari Sony adalah A700 dengan sensor CMOS bersolusi 12 MP. Sistem Steady shot yang terintegrasi pada kamera ini menjadi andalan utamanya, disamping juga sistem dust-off dan weather sealed body. Untuk sistem AF tersedia 11 titik AF, dan sudah mengusung layar 3 inch LCD (namun sayangnya belum ada fitur live view). Fitur yang hanya ada pada Sony A700 : Dynamic Range Optimizer (DRO). Cool..
Pentax : Belum ada penerus seri K10D untuk tahun ini. Sampai saat ini K10D menjadi produk Pentax terlaris berkat adanya sistem Anti Shake pada kamera, 10 MP CCD sensor, dust reduction dan weather sealed. Ayo Pentax, go..go..
Images taken from http://www.dcresource.com
absen