Tahun 2008 akan segera usai. Meski kondisi ekonomi di akhir tahun ini dianggap tidak kondusif, namun perkembangan teknologi di tahun 2008 ini punya banyak kemajuan yang signifikan dan banyak memberi dampak positif bagi masyarakat luas.Tahun 2008 ini menjadi tahun konvergensi beberapa peranti digital dengan menggabungkan berbagai fungsi dan fitur dalam satu peranti, sehingga memberi kepraktisan dan efisiensi produk digital. Disamping itu tahun 2008 ini juga jadi tahun kematangan teknologi khususnya yang berkaitan dengan multimedia, audio video dan digital imaging.
Sebagai catatan akhir tahun, saya sajikan beberapa catatan kecil seputar teknologi dan perkembangan gadget di tahun 2008.
Konvergensi
Di tahun 2008 ini konvergensi teknologi digital semakin matang dan tak bisa dihindarkan. Sebutlah sebuah perangkat ponsel yang juga punya fungsi lain seperti menjadi PDA, multimedia player, mengambil foto dan video, alat pemandu navigasi hingga menjadi modem akses internet. Konvergensi juga terjadi di dunia fotografi digital, dimana kini kamera digital sudah mampu memberi kemampuan merekam video resolusi tinggi, atau sebaliknya.
Komputer
Perkembangan paling mengesankan di dunia komputer tahun ini adalah kematangan teknologi prosesor yang telah berevolusi menjadi paralel processing dengan dua hingga empat inti. Tren yang berkembang telah bergeser dari perlombaan kecepatan clock ke arah performance ratio. Dengan dipelopori oleh Intel Dual Core tahun lalu sebagai trensetter prosesor multi inti, kini konsumen dimanjakan dengan pilihan prosesor bertenaga dan terjangkau seperti jajaran Intel Core2 dan AMD Phenom. Di kelas low-power processor telah hadir Intel Atom yang menjadi pendongkrak lahirnya era netbook dan nettop. Ke depan, Intel telah menyiapkan Intel Core i7 untuk performance dan Intel Atom dual core untuk kinerja netbook yang lebih bertenaga.
Internet
Akses internet broadband menjadi tren di tahun 2008, dengan suatu embel-embel tarif unlimited. Dengan banyaknya konten multimedia, konten animasi (flash, shockwave dll) dan video streaming, maka tuntutan akan akses internet menjadi mutlak : broadband, unlimited dan terjangkau. Di Indonesia hadirnya akses internet melalui jaringan GSM dan CDMA membawa berkah baru dalam sensasi berselancar di dunia maya. Adopsi teknologi 3,5G yang memiliki kecepatan data teoritis 3,6 Mbps berhasil mendongkrak animo masyarakat untuk menggunakan internet melalui jaringan seluler hanya dengan modal sebuah modem (USB atau ponsel HSDPA) dan SIM card dari operator seluler. Simak saja Telkomsel Flash, Indosat 3.5G, IM2 Broom, Smart Jump dan paket lainnya dijual begitu laris bak kacang goreng. Dengan skema tarif akses yang makin sederhana (bahkan ada yang menawarkan 100 ribu sebulan unlimited), soal akses internet kini sudah menjadi hal yang bisa dinikmati oleh masyarakat banyak.
Selular
Meriahnya perkembangan ponsel yang dijejali bermacam fitur membuat gadget satu ini semakin jadi barang wajib semua orang. Ponsel kini tidak lagi menjadi sarana berkomunikasi saja, melainkan telah berkonvergensi menjadi pemutar multimedia, akses internet, peranti GPS dan asisten pribadi (khususnya PDA-phone). Dengan kemampuan mengambil foto beresolusi tinggi (ada yang hingga 8 MP), hadirnya ponsel berkamera bisa jadi ancaman serius bagi kamera saku di masa depan. Khusus tahun ini, saya cermati diperkenalkannya konvergensi penerima GPS pada ponsel ternyta diapresiasi dengan baik oleh konsumen. Tren push-email juga menjadi primadona 2008 dengan banyaknya peminat ponsel Blackberry (beberapa ada yang salah sebut – blueberry). Tahun ini pun dijadikan awal banjir ponsel 3G murah, yang dulu menjadi fitur ekslusif bagi ponsel high-end.
Audio Video
Teknik kompresi di tahun 2008 ini juga telah mencapai kematangan dengan berhasil diwujudkannya metoda kompresi video MPEG4 AVC/H.264 yang menjaga kualitas video tetap baik sementara menekan bit rate lumayan rendah. Apalagi resolusi video kini telah mengarah pada High Definition video. Krisis global memang mengganggu kelahiran dan penyerapan pasar dari penerus format DVD yang bernama Blue Ray Disc, namun perlahan tapi pasti format baru ini akan menjadi format standar, baik untuk menyimpan konten video atau data (dalam bentuk drive optik di komputer). Ke depan, sebuah drive DVD atau DVD writer akan tampak ketinggalan jaman. Esok kita akan berkata : hari gini, masih pake DVD?
Soal interface audio-video, tahun 2008 ini telah populer port HDMI yang menggabungkan sinyal audio-video dalam satu kabel. Port ini mulai banyak ditemui di camcorder, kamera digital dan televisi LCD.
Broadcasting
Di dunia penyiaran pun peran teknologi digital telah merubah sistem transmisi gelombang dengan memanfaatkan modulasi digital yang memberi kualitas tinggi dan bebas dari masalah layaknya siaran analog. Standar yang umum diadopsi dunia untuk siaran televisi adalah DVB, dan untuk dunia penyiaran radio adalah DAB. Baik DVB dan DAB adalah sistem penyiaran free-to-air terestrial yang segera akan diadopsi di tanah air. Sebagai langkah awal, di tanah air DVB-T akan diluncurkan dengan pemakaian 5 siaran TV per kanal UHF, dan pihak regulator (Ditjen Postel) terus menggodok master plan baru untuk pita kanal UHF DVB-T di Indonesia. Nantinya DVB-H juga akan hadir melengkapi siaran free-to-air digital, dengan perbedaan DVB-H dikhususkan untuk diperima melalui perangkat genggam yang ditenagai baterai dengan resolusi video kecil namun efisien.
Curhat : Mas Gaptek pernah berbincang santai dengan Mr. Alex Luherne dari Enensys Technologies, sebuah perusahan Perancis yang fokus mengurusi digital TV, dalam kesempatan demo DVB-H di pameran Broadcast di JCC bebarapa bulan silam. Saya terkesan akan siaran TV yang diterima di ponsel yang dia demokan. gambar yang ditayangkan tampak jernih, fluid/tidak patah-patah dan tanpa noise.
Meski mayoritas dari kita saat ini belum bisa menikmati DVB-T, DVB-H dan DAB, bukan berarti teknologi ini tidak ada. Inilah teknologi dalam dunia broadcasting yang semakin populer khususnya di tahun 2008.
Storage
Peranti digital modern membutuhkan media ruang simpan data yang besar. Maka itu jangan heran jika flash disk anda yang berkapasitas 1 hingga 4 GB akan cepat terasa penuh. Kamera digital yang beresolusi tinggi akan memerlukan tempat sekitar 5 MB untuk setiap foto yang dihasilkan. Sebuah video klip beresolusi VGA 30 fps akan menghabiskan memori 1 GB dalam hitungan menit. Itulah kenapa kita perlu ruang simpan data yang besar, dan lebih besar lagi. Saat harddisk masih terus mampu dipacu untuk mengikuti kebutuhan ruang simpan, beberapa produsen justru mulai melirik alternatif ruang simpan lain yang lebih hemat energi dan lebih cepat seperti Solid State Drive. Teknologi ini meski masih belum bisa menyamai kapasitas hard-disk namun banyak dilirik produsen laptop karena bebas resiko rusak saat terguncang, punya waktu akses data yang lebih cepat dan hemat energi (ingat betapa borosnya baterai laptop?). Hadirnya SSD mampu memberi alternatif menarik media simpan data di tahun 2008 ini, diiringi dengan banjirnya memory card kapasitas tinggi, kecepatan tinggi dan harga murah semakin memberi keleluasaan bagi kita untuk menyimpan data digital.
Digital imaging
Nah, yang satu ini adalah favorit saya. Dunia digital imaging, yang tak lepas dari fotografi digital, telah mencapai kematangan khususnya pada segmentasi pasar. Penggolongan kamera sudah semakin jelas, yaitu kelas pemula, menengah dan profesional dengan harga yang sepadan. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kini kamera yang jelas dibuat untuk kelas pemula punya harga yang wajar. Katakanlah Sony akhirnya membuat kamera saku murah (seperti Cybershot S730), padahal dahulu Sony identik dengan produk kamera mahal. Akhirnya penetrasi pasar kamera tak lagi hanya didominasi kalangan menengah (ke atas) saja, kini siapapun bisa membeli kamera digital.
Tahun 2008 ini kamera digital sudah punya standar yang relatif sama. Resolusi (terlalu) tinggi, lensa wide, face detection, high ISO (yang noisenya parah) dan fitur movie yang mencukupi untuk sekedar dinikmati di layar TV. Tahun ini sebenarnya tidak banyak berita baru dalam dunia digital imaging, karena umumnya teknologi di tahun ini hanyalah penyempurnaan dari teknologi lama. Yang membuat tahun ini berbeda adalah keberanian dua raksasa Jepang, Panasonic dan Olympus untuk melahirkan era baru fotografi digital dengan format Micro Four Thirds, dengan misi menantang produsen kamera papan atas kelas DSLR dan prosumer sekaligus. Produk pertama format ini adalah Lumix G1 yang begitu revolusioner, menjadi catatan sejarah sebagai kamera micro four thirs pertama dengan sensor 4/3 dan lensa kit 14-45mm. Sayangnya, harga perdana Lumix G1 ini masih terlalu tinggi.
What’s next?
Lalu bagaimana dengan prediksi teknologi di tahun-tahun mendatang? Semoga krisis global tidak menghambat kemajuan teknologi karena saya optimis masih banyak yang akan dihadirkan di masa depan :
- kematangan konvergensi gadget : komunikasi, internet, PIM, GPS, imaging dan multimedia dalam satu alat
- chipset dan operating system khusus untuk netbook supaya semakin bertenaga, semakin hemat baterai
- paket internet GSM/CDMA broadband unlimited yang stabil, cepat dan murah
- siaran TV dan radio digital terestrial di tanah air, free-to-air dan/atau DTH
- media simpan berbasis flash/SSD semakin murah, kapasitas besar dan error-free
- ponsel 3,5G terjangkau dan kelahiran generasi setelahnya (4G, 5G dst)
- hadirnya Wimax untuk akses data yang cepat dan jangkauan luas, pemakaian WiFi tetap ada untuk area terbatas
- teknologi USB 3.0 akan mulai banyak didukung oleh gadgdet baru
- kamera baru yang memakai sensor baru (dan digantinya metoda Beyer Interpolation) untuk hasil foto yang lebih tinggi dynamic-range-nya, lebih detail dan bebas noise meski memakai ISO tinggi.
Inilah catatan akhir tahun 2008, dan sepintas outlook untuk tahun mendatang. Sebagai saksi dari perkembangan teknologi, saya akan terus mencoba memantaunya dan menuliskannya di blog ini, supaya kita tidak tertinggal informasi. Say no to gaptek, he…he…
dunia digital 