Tips memilih SDHC yang tepat untuk HD movie

sdhcvid_16gbSatu konsekuensi nyata dari peningkatan kemampuan merekam video pada kamera digital (dan camcorder berbasis memory card) adalah tingginya data rate dan kebutuhan media simpan ataudata storage. Di masa lalu yang kita kenal sebagai resolusi video pada kamera digital hanyalah QVGA (320 x 240) dan VGA (640 x 480) dengan frame rate bervariasi antara 10 hingga 30 fps. Itupun masih memakai kompresi kuno semisal MJEPG atau MOV, yang tidak efisien dalam memberikan data rate yang berimbang antara ukuran dan kualitas video. Kini dengan semakin tingginya tuntutan akan kemampuan video yang lebih dari sebuah kamera digital, ditambah semakin banyaknya perangkat monitor/TV LCD yang mendukung resolusi High Definition (HD), maka tren fitur movie pada kamera modern sudah bergeser ke resolusi HD, baik yang ‘HD biasa’ 720p ataupun yang ‘full HD’ 1080i.

Teknik kompresi pun dituntut mampu mengimbangi besarnya data yang dihasilkan pada rekaman video HD, maka itu muncullah standar baru untuk kompresi masa kini yaitu MPEG-4 AVC / H.264 codec yang pernah saya ulas di kesempatan lalu. Harapan dari teknik baru ini adalah kualitas video yang tinggi dengan ukuran file yang tetap kecil. Sebagai gambaran, sebuah tayangan video full HD dengan 60 fps tanpa dikompres akan memiliki data rate sebesar 900 Mbps (atau menempati 400 GB ruang simpan memori untuk durasi satu jam). Bila video full HD tersebut dikompres dengan teknik MPEG-2 maka akan menghasilkan data rate sekitar 80 Mbps atau jauh lebih kecil bila dibanding dengan tanpa teknik kompresi. Hebatnya lagi, bila kompresi yang dipakai adalah MPEG-4 AVC, maka sebuah tayangan video full HD hanya memiliki data rate sekitar 9-13 Mbps saja!

Apa arti semua ini? Pertama, data rate yang lebih kecil mempercepat proses penulisan data ke media simpan dan mencegah kehilangan data saat proses penulisan (bila data rate teralalu besar, sementara kita tahu setiap media simpan memiliki keterbatasan dalam kemampuan menulis data, maka resiko adanya kehilangan data atau tayangan menjadi putus-putus menjadi tak terhindarkan). Kedua, dengan data rata yang kecil, tidak dibutuhkan media simpan ekstra besar untuk menampung video dengan durasi tertentu. Cukup memiliki sekeping SDHC 4 GB misalnya, seseorang bisa merekam video HD berdurasi 1 hingga 1,5 jam berkat kompresi H.264 ini. Dengan semakin murahnya harga keping memori belakangan ini, memiliki beberapa keping memori kapasitas tinggi bukan lagi sesuatu hal yang mewah (memory card pertama yang saya beli adalah Compact Flash 64 MB seharga 550 ribu!).

Kali ini saya sajikan tips untuk memilih memory card untuk mendukung kebutuhan video anda, dengan asumsi perangkat kamera anda memakai slot SD-card.

  • pilih memory card jenis SDHC untuk kompatibilitas masa depan, daripada SD biasa yang mentok di 4 GB
  • SDHC telah tersedia untuk kapasitas 4 GB, 8 GB dan 16 GB; memiliki beberapa keping memori 4 GB akan lebih baik daripada sekeping memori 16 GB misalnya, guna mencegah resiko kehilangan data bila memori rusak
  • pada SDHC kecepatan baca tulis dinyatakan dalam kelas : 4 (normal), 6 (cepat) dan 8 (ekstra cepat); memilih yang kelas 6 atau 8 akan lebih baik terutama bila sering merekam video HD dengan 60 fps, meski yang kelas 4 juga sudah memadai untuk merekam video HD
  • kini telah tersedia SDHC untuk video HD yang telah dioptimasi untuk mendukung data rate tinggi; meski tidak ada perbedaan dengan SDHC biasa, namun tidak ada salahnya bila anda memilih SDHC untuk video HD
  • pada SDHC untuk video tertulis durasi rekam maksimal yang dinyatakan dalam menit, perhatikan kalau durasi itu adalah hanya perkiraan dan bisa berbeda tergantung teknik kompresi, frame-rate yang dipakai dan resolusi HD yang dipakai
  • pilih merk yang ternama untuk jaminan kualitas modul flash yang dipakai, setidaknya tiga merk papan atas seperti SanDisk, Lexar dan Transcend telah memiliki SDHC khusus HD video
  • untuk memudahkan memilih memori sesuai kebutuhan, gunakan tabel ini sebagai acuan :

sdhc-hd

note : tabel dibuat oleh SanDisk.

Sekedar perbandingan dari tabel diatas, dengan bit rate yang sama (misalnya 9 Mbps), atau durasi video yang sama (misal sekitar satu jam), pemakaian teknik kompresi MPEG-2 hanya memberikan resolusi SD/Standard Definition yaitu 720 x 480, sementara MPEG-4 AVC akan memberikan resolusi full HD/ High Definition yaitu 1920 x 1080. Ambil kalkulator anda dan hitunglah : 720 x 480 sama dengan 345.600 piksel dan 1920 x 1080 sama dengan 2.073.600 piksel atau 6 kali lipat lebih detail! Oleh karena itu, sedikit tips tambahan dari saya, bila anda akan mencari kamera digital terutama yang telah mendukung resolusi video HD (720 atau 1080), carilah yang telah memakai kompresi MPEG-4 AVC/AVCHD atau H.264 codec.

Advertisement

Published by

Erwin M.

Saya suka mengikuti perkembangan teknologi digital, senang jalan-jalan, memotret, menulis dan minum kopi. Pernah bekerja sebagai engineer di industri TV broadcasting, namun kini saya lebih banyak aktif di bidang fotografi khususnya mengajar kursus dan tur fotografi bersama infofotografi.com.

11 thoughts on “Tips memilih SDHC yang tepat untuk HD movie”

  1. Maaf mas Gaptek..tanya dong…..
    Apa ada perbedaannya dengan menggunakan Ultra II atau Extreme III, perlukah menggunakan seri tersebut untuk movie full HD?
    Apakah kamera Lumix FX520 support seri SD card tersebut? Atau hanya cukup dengan SDHC biasa saja untuk Lumix tsb? Diulas ya mas Gaptek…Thank’s a lot

    1. Ultra itu nama dagang dari sandisk, menandakan jenis high speed (ultra) dan outdoor (extreme). Keduanya cocok utk HD movie, tapi sejak SD kapasitas tinggi diarahkan ke jenis SDHC, maka anda cukup mudah mencari SDHC yg sesuai. Prinsipnya, SDHC kelas 4 itu standar, SDHC kelas 6 itu cepat so baiknya pilih yg kelas 6 saja.

      1. Td siang dah beli yg sdhc ultra II 4 gb (yg lama 2gb)
        Tp koq waktu record u/ movienya tetep ga berubah cuma 8 menit…sdgkan yg lama 2gb jg 8 menit..
        Untuk image memang kapasitas jd dobel….aneh….knapa yah padahal menurut situsnya kan 16 menit. Help dong…ga ngerti….thank you..

        1. Kemungkinan adanya keterbatasan kamera dalam menulis data ke memori (karena meski ultra II belum tentu kecepatannya sesuai dgn persyaratan si kamera) jadi setelah 8 menit dia perlu break dulu (meski teorinya bisa 16 menit). Kalau bisa dicoba, pakai SDHC kelas 6 dan cek lagi apa kasus ini masih berulang.

  2. Wah beli lg yg extreme III…berat..
    Ternyata terakhir aku record sekian menit (kira2 2 menit)…setelah cek sisa durasi…tetep sisanya 8 menit…jd gimana yah? apakah perlu update firmwarenya?

  3. Wah beli lg yg extreme III…berat..
    Ternyata terakhir aku record sekian menit (kira2 2 menit)…setelah cek sisa durasi…tetep sisanya 8 menit…jd gimana yah? apakah perlu update firmwarenya?

  4. mas gaptek ..hihi
    mau tny dong ..
    aku kan pke nokia jenis e series..
    bs ga pke microsdhc ?
    coz klo bs mo bli

  5. Salam kenal.
    Terima kasih atas info nya ya mas
    saya mau tanya nih, boleh kan nanya ama yg senior??

    saya kan baru saja beli camera digital yg ada fasilitas HD video (high quality) dan beli memory card SDHC 4GB merk V-Gen. tp kenapa begitu saya lihat rekamannya, suaranya hilang di pertengahan. Pada awalnya ada, tapi setelah detik ke 30, suara lsg hilang.
    dan kemudian saya coba merekam dengan SD card 2GB Kingston, ternyata bisa! dan ada suaranya??
    kenapa ya? padahal kan yg 4GB itu sudah SDHC? yg saya tahu SDHC itu tingkatannya lebih tinggi dibanding SD? dan saya jg baca di spec camera itu, support SD, SDHC.
    yang ingin saya tanyakan, apakah memory card tersebut pengaruh?
    apakah merk MC juga berpengaruh?

    Mohon advise nya?.

    sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih
    saya sangat berterima kasih sekali apabila anda mau membantu saya.
    ** oh ya, teman saya juga membeli camera itu dan mengalami hal yg sama. setelah saya telpon service centre nya ternyata mereka cuma bilang ” disini kami coba juga, tapi ada suaranya kok!”
    dan itu adalah jawaban yg tidak memuaskan.

    thx a lot!!

Comments are closed.