Adu fitur tiga jawara low-light : Lumix LX3 vs Canon S90 vs Samsung TL500

Sulit buat saya untuk mencari kamera saku yang punya lensa dan fitur yang bisa diacungi jempol. Dalam satu tahun bisa jadi hanya ada satu produk dan itupun pastinya punya bandrol harga yang tinggi. Di tahun 2008 kita kenal Lumix LX3, di tahun 2009 hadir Canon S90 dan kini di tahun 2010 ada Samsung TL500 yang ketiganya punya lensa bukaan besar. Logikanya jelas : saat sensor tidak bisa dibuat lebih besar, maka lensalah yang harus bisa dibuka lebih besar, supaya menghindarkan pemakainya untuk menaikkan ISO tatkala cahaya sekitar mulai kurang. Bila penasaran akan ketiganya, inilah pertarungan tiga generasi kamera saku premium.

Kamera saku memang bukan untuk keperluan profesional. Bagaimana pun canggihnya, dia hanya sekedar untuk dipakai memotret sehari-hari dan saat jalan-jalan. Tapi harapan akan adanya kamera saku yang punya lensa bukaan besar rasanya tidak terlalu muluk karena secara desain masih dimungkinkan untuk dibuat. Masalahnya, berapa banyak calon pembeli kamera saku yang mau pusing memikirkan soal bukaan lensa? Padahal dengan lensa bukaan besar, kamera sanggup untuk memasukkan cahaya lebih banyak sehingga kita tetap bisa berada di nilai ISO yang aman dari noise.

Lumix LX3 - Canon S90 - Samsung TL500

Lumix LX3

Kamera ini terkesan serius, tampak berkelas dan fiturnya mewah. Saat ini mungkin Panasonic akan membuat penerus LX3 yang sudah berumur 2 tahun namun jujur LX3 saja sudah sangat baik dan masih berani bersaing dengan merk lain yang lebih baru. Kehebatan utama LX3 ada di lensa, yaitu punya fokal yang sangat wide 24mm dan bukaaan maksimum f/2.0 (di posisi wide) dan f/2.8 (di posisi tele). Selain itu, LX3 punya selektor pemilihan aspek rasio yang memungkinkan kita memakai berbagai format hasil foto seperti 4 banding 3 atau 3 banding 2. Satu-satunya kekurangan dari LX3 adalah posisi tele maksimum yang hanya 60mm agak menyulitkan untuk bermain close-up.

Canon S90

Hadir untuk menyaingi LX3, Canon S90 membuat kejutan dengan lensa bukaan besar f/2.0 dengan rentang 28-105mm. Secara rentang fokal, Canon S90 memang lebih allround dengan kemampuan wide dan tele dalam satu kamera, cocok untuk dipakai travelling. Sayangnya, Canon S90 memilih hanya memakai fokal 28mm di posisi paling widenya, dan diperparah dengan bukaan yang turun drastis f/4.9 di posisi tele 105mm. Kehebatan kamera ini ada di putaran lensa multifungsi, dimana di dekat lensa ada ring yang bila diputar bisa memberikan reaksi yang berbeda-beda tergantung setting yang kita atur. Misalkan bisa untuk merubah zoom, merubah bukaan lensa, kompensasi eksposur dan sebagainya.

Samsung TL500

Sebagai pendatang baru, Samsung TL500 punya keuntungan mampu mengenali kekurangan dari pesaingnya. Maka itu ibarat memadukan Lumix LX3 dan Canon S90, Samsung TL500 ini menjadi kamera mendekati ideal, dengan lensa 24-72mm f/1.8-2.4 yang sangat mengesankan. Lensa ini di atas kertas mengalahkan lensa Lumix LX3 baik dalam urusan fokal terpanjang (72mm vs 60mm) dan dalam urusan bukaan maksimum (f/1.8 vs f/2.0 di posisi wide dan f/2.4 vs f/2.8 di posisi tele). Lensa semacam ini ibarat memadukan lensa prime f/1.8 (fix) dan lensa wide zoom dalam dunia DSLR.

Ketiganya sekali lagi hanyalah kamera saku. Ketiganya punya kesamaan dan mungkin juga sama seperti kamera saku pada umumnya seperti :

  • sensor CCD, 10 MP, ukuran 1/1.7 inci : kecil, meski lebih besar dari 1/2.5 inci
  • ISO maksimum 3200 : buat apa, batasi saja di ISO 800, di atas itu pasti noise
  • punya file format RAW : wajib untuk kamera mahal, bisa dipakai untuk mengatasi noise juga
  • pakai LCD 3 inci resolusi 400 ribu : sekali lagi ini wajar untuk kamera mahal
  • fitur standar : stabilizer, manual mode dsb

Namun bila anda merasa ingin memiliki satu dari ketiga kamera premium di atas dan masih ragu mau pilih yang mana, inilah pertimbangan saya untuk anda :

  • Bila pertimbangan utama anda adalah kualitas lensa, pilih Lumix LX3 (kualitas disini lebih kepada parameter optik seperti distorsi, ketajaman, kontras, flare dsb)
  • Bila anda perlu lensa all round, pilih Canon S90 (allround artinya bisa wide bisa tele dalam satu lensa, praktis)
  • Bila anda perlu lensa bukaan amat besar, pilih Samsung TL300 (bukaan besar membuatnya bisa dipakai di daerah kurang cahaya atau bisa untuk memakai shutter cepat)

Tapi bila anda tidak masalah dengan lensa dan lebih kepada fitur lainnya, pertimbangkan juga :

  • Bila fitur flash hot shoe itu wajib buat anda, jangan pilih Canon S90
  • Bila fitur HD movie itu wajib buat anda, hanya ada Lumix LX3 (Canon dan Samsung hanya bisa VGA movie)

Tapi ingat, ketiga kamera ini tergolong mahal. Bila anda tergolong sensitif soal harga, banyak kamera saku dibawah 2 juta yang sudah lengkap secara fitur yang bisa anda pilih. Dengan harga 4 jutaan, ketiga kamera ini harganya sudah mendekati harga DSLR seperti Sony A230, Canon 1000D atau Nikon D3000. Dengan DSLR, kita bisa berganti lensa dan bermain bokeh yang menawan. Dilematis kan?

Share

Advertisement

Published by

Erwin M.

Saya suka mengikuti perkembangan teknologi digital, senang jalan-jalan, memotret, menulis dan minum kopi. Pernah bekerja sebagai engineer di industri TV broadcasting, namun kini saya lebih banyak aktif di bidang fotografi khususnya mengajar kursus dan tur fotografi bersama infofotografi.com.

24 thoughts on “Adu fitur tiga jawara low-light : Lumix LX3 vs Canon S90 vs Samsung TL500”

  1. Saya memakai LX3 sudah 3 bulan dan hasilnya cukup memuaskan, gambar sangat tajam dan handal di tempat tempat yang kurang cahaya, sangat cocok buat didalam ruangan. Saat kamera teman teman menghasilkan gambar yang mengecewakan, LX3 saya tetap mantap dipakai.. Thanks buat Mas Gaptek (dulu saya pilih LX3 karena saran anda juga..). BTW TL500 mantap tuh tapi seharusnya lihat hasilnya dulu, soalnya samsung kan baru di kamera (kalo tv atau audio sih ok banget..)

  2. Perlu pengujian lapangan langsung dengan membandingkan sendiri ke 3 kamera ini.

    Lumix LX-3 memang sudah terbukti sangat handal bahkan menjadi senjata ‘wajib’ untuk backup SLR Digital bagi beberapa rekan yang saya kenal.

    S90 walau terlihat sangat stylish, namun pengetesan beberapa rekan saya masih kurang puas dengan performa lensanya (Masih di bawah G11)

    Samsung.. semoga kemampuan lensa Schneider-Kreuznach nya sesuai dengan nama besarnya yang jadi legenda di kelas medium large format 🙂

  3. M’af beralih dr topik, mas, saya mau bertanya tentang SLR perbedaan metering mode. Yang membedakan meteringnya adalah canon memakai basic 35-zone SPC, sedangkan nikon memakai basic 428 TTL RGB. Yg membuat pnasaran saya, agresif mana sich mas, antara canon dan nikon dlm mengunci obyek yg sll bergerak misalnya! Thank ats jwbnya

    1. Metering zone itu berbeda dengan focus mode. Kalo utk mengunci fokus yg terus bergerak maka jumlah titik AF jadi penentu. Kalo metering itu utk menentukan nilai eksposur setiap foto.

  4. sebelumnya terimakasih atas jawabannya, kali ini saya ingin bertanya tentang kerusakan kamera saya, saya mempunyai kamera pocket Canon powershot A460, yang kerusakannya adalah ketika shutter ditekan setengah atau mencari fokus pada cahaya terang di layar LCD foto terlihat BLOW, maupun hasil gambar jika di tempat terang foto putih semua, begitu juga pengambilan gambar di tempat gelap, gambar setelah di review terlihat putus-putus, yang saya tanyakan kerusakan apa yang terjadi pada kamera saya? apakah light meter, atau bahkan sensornya. atas jawabanya saya ucapkan terimakasih sabelumnya

    1. Saya mengerti yg anda maksud, karena kasus demikian cukup sering ditemui di seri powershot seri A, terutama A460. Coba anda pakai kamera anda utk ambil video, hasilnya normal kan? Ini agak aneh, karena kalau sensornya rusak mestinya utk movie juga akan bermasalah. Saya rasa ini semacam error di sirkuit prosesor kamera, yg bisa ditanyakan ke service resmi canon.

  5. untuk video normal, berarti kalaupun sirkut yang eror berarti apakah harus diganti apakah diperbaiki? kalau boleh tau berapa kira-kira biaya servis untuk servis tersebut.

    1. Sudah tidak garansi ya? Coba tanyakan ke data script soal biaya perbaikannya. Saya tidak bermaksud meresahkan anda, tapi umumnya biaya perbaikan seperti ini cukup mahal dan hampir sama spt beli kamera baru.

  6. maaf,sy juga lagi ngincer lx3.
    tapi liat hasil perbandingan foto dengan s90 di dpreview.com jadi ragu…karena panasonic terkenal noisenya yang tinggi (seperti fz18 punya saya).
    yang ingin saya tanyakan,apakah s90 dan tl500 bisa juga dipasang adapter dan filter seperti di lx3?
    terima kasih sebelumnya 🙂

    1. Tampaknya tidak, asesori adapter itu hanya utk kamera tertentu. Noise di LX3 agak lebih baik dibanding FZ18, lagipula dgn bukaan lensa yg besar anda tidak harus pakai ISO tertinggi saat low light.

  7. maaf,mas.
    ternyata adapter buat s90 ada,termasuk grip buat mempermudah pegangan di bodi kameranya.
    barusan saya liat2 di forum2 fotografi.
    semakin bingung nih,pilih lx3 apa s90 ya???
    saya sudah kenyang dengan tele di fz18.
    pengin kamera yang hasilnya mendekati dslr hehe…
    untuk bokeh,apakah lx3 lebih baik bila dibanding s90?
    trims sebelumnya.

    1. Trims utk koreksinya. Grip S90 ada karena desain kamera ini sangat tidak aman untuk dipegang satu tangan karena tidak ada tonjolan apapun sehingga gampang lepas (anda tidak mau kamera seharga 4 juta ini jatuh kan?). Bokeh utk kamera saku sih sama saja.

      Kalo sudah kenyang sama tele di FZ18, maka lensa LX3 yg pendek ini tidak masalah kan?

  8. seberapa jauhkah perbedaan panasinic lumix LX 3 dan LX 2, soalnya sekarang saya masih pakai LX 2, mau ganti masih pikir-pikir seberapa sinifikan biaya yang harus saya keluarkan dibanding kepuasan yang saya dapat, kalau LX 3 dibandingkan dengan G 11 pilih mana mas gaptek

  9. Bung gaptek, dimana saya bisa dapat adapter/konverter tele untuk lumix 2 saya, salam

  10. Dimana saya bisa menemukan sample image komparasi untuk 3 kamera diatas..? (terutama dalam mode low lightnya)

  11. U.bung Syamsul , saya juga masih pakai lx2, tapi saya sekarang selalu pakai configurasi sbb: selalu pakai raw file (hati2 besar file s/d 20mb), asa 200 max u. hindari noise, pakai flash bila low light, bisa tuh dipakai dan di olah pakai adobe raw (photoshop 4), kalau mau ganti tunggu saja lx5, atau nikon p & s terbaru, salam.

  12. ane nungguin LX5 aja dah menurut isu yg beredar sebetar lagi akan keluar…:D

  13. Mas Gaptek,
    Di panasonic dot com dah ada LX5K & LX5W. Siap-siap di-review Mas. Spesifikasinya kok ya beda tipis ya. Sama-sama masih 10.1 MP. LX5 optical zoom jadi 3.8x, dan elemen lensanya nambah. 🙂

  14. mas gaptek klo kamera saku low light & waterproof yang paling baik apa y?

    saya kerja di bidang konstruksi. saya butuh kamera yg tahan terhadap lapangan kerja saya yg keras (debu, asap, cipratan oli, hujan, dll) dan mampu menangkap gambar malam hari jg. karena rata2 kerja saya pada malam hari. dan juga saya perlu yg anti blur untuk memfoto alat2 berat yg bekerja pada malam hari.

    saya tidak butuh pixel yg besar. pengalaman saya, 2 Mpixel cukup untuk tipe kerja saya. saya lebih butuh yg mampu nangkap gerak (anti blur), cepat proses menangkap gambar ny, mampu low light dan tahan lingkungan yg keras. dan untuk mobilitas, saya hanya mampu yg kamera saku.

    kamera saya yg lama adalah sony dsc w35. untuk warna dan hasil cahaya ny cukup bagus. tp saya kurang puas tehadap anti blur / motion capture ny. apalagi malam. susah. dan jg tidak tahan terhadap lingkungan yg keras.

    akhir2 ini saya baru beli Olympus mju tough 8010. kemampuan waterproof, dustproof dan shockproof ny belum saya uji lapangan. tp kok saya merasa hasil gambar ny masih kalah sama sony lama saya yah? dari warna dan cahaya mendingan sony lama saya. kemampuan low light & anti blur ny juga biasa aja. capture ny jg agak lama. loading gambar ny agak lama. dan jg relatif lebih panas (body ny) bila saya pakai 15 menitan lebih. ada beberapa mode yg hasil dengan tampilan di lcd tidak sama.

    bisa kasih saran ke saya, kamera apa yg cocok buat saya?

    nb: klo bisa balas ke email saya mas. thx b4 🙂

    1. Sayangnya tidak ada kamera saku yg sesuai spt kebutuhan seperti itu. Selalu ada kompromi dalam fotografi, perlu yg pocket ya kompromi sama kualitas. Perlu yg cepat dan bagus ya kompromi dalam ukuran. Lensa pun begitu, mau yg kecil ya bukaannya kecil.

      Utk beberapa kasus, masalah speed rendah di saat gelap bisa ditolong dgn lampu kilat. Bahkan anda bisa beli lampu kilat eksternal yg ditrigger oleh lampu kamera.

      Bila area yg difoto terlalu luas utk lampu kilat, pilihannya adalah menaikkan ISO setinggi-tingginya, dan ini pun bila pakai DSLR masih akan noise.

  15. I have had my Lx3 for about one week now and love it. The only problem is that I am after the groovy little leather case for it and find that no one in Australia has any stock.. such a shame.. lovely unit!

Comments are closed.