Mengenal teknologi Wireless Charging untuk ponsel

Belakangan ini mulai ramai dibahas fitur baru untuk pengisian baterai ponsel tanpa harus mencolokkan kabel, atau yang disebut dengan wireless charging. Kebayang kan betapa asyiknya kita bisa bebas dari kabel yang merepotkan itu? Tapi istilah wireless disini jangan dibayangkan seperti sinyal Wifi atau Bluetooth yang memungkinkan pertukaran data antar perangkat. Wireless charging pada prinsipnya hanyalah memindahkan energi listrik dari suatu sumber ke baterai ponsel (atau perangkat lain semisal tablet) dengan memanfaatkan prinsip elektromagnetik. Pusing? Dibikin santai aja gan.. Continue reading Mengenal teknologi Wireless Charging untuk ponsel

Advertisement

Trik ‘Push Email’ dan SMTP di ponsel Android dengan Gmail

Saya bukan tipe orang yang tidak bisa lepas dari email kantor untuk bekerja, fungsi email kantor bagi saya hanya sebatas untuk mempermudah urusan kerjaan, itupun cukup diakses melalui Outlook atau webmail. Atas dasar itulah saya tidak merasa perlu fitur Push Email yang identik dengan ponsel Blackberry, maka itu saya lebih memilih ponsel Android untuk mendukung aktivitas harian ketimbang harus berlangganan BIS. Buat saya untuk urusan email personal seperti notifikasi sosial (FB, twitter, flickr dan WordPress) cukuplah melalui email gratisan yaitu Gmail. Apalagi sebagai sesama produk besutan Google, Gmail di Android sangat praktis dan juga sudah mendukung Push Email meski hanya khusus untuk Gmail saja. Bahkan Gmail juga sebenarnya sudah mumpuni untuk urusan mengirim email, misalnya dengan melakukan sedikit pengaturan kita bisa mengirim email memakai akun selain Gmail (misalnya memakai akun email kantor) sehingga si penerima tidak tahu kalau email yang kita kirim cuma dikirim pakai Gmail.  Continue reading Trik ‘Push Email’ dan SMTP di ponsel Android dengan Gmail

Tidak semua layar LCD ponsel itu sama

Layar LCD, atau Liquid Crystal Display, sudah pasti adalah bagian penting tak terpisahkan dari sebuah ponsel modern. Sejak munculnya ponsel berlayar warna hingga saat ini sudah banyak kemajuan yang dicapai dalam teknologi layar, dan kabar baiknya adalah biaya produksinya yang semakin murah. Tapi tidak semua ponsel punya layar LCD yang sama, meski sepintas tampak sama. Kali ini saya coba jelaskan apa-apa saja yang perlu dicermati dari spesifikasi layar LCD pada sebuah ponsel supaya kita tidak menyesal setelah membeli. Continue reading Tidak semua layar LCD ponsel itu sama

Sony Ericsson Xperia Mini & Xperia Mini Pro | mungil tapi maksi! (via PopNote)

Dari sekian banyak produk yang digelar di pameran selular ICS 2011 di JCC, salah satu produk yang membuat saya terkesan adalah ponsel Sony Ericsson dengan OS Android keluaran terbaru yaitu Xperia Mini dan Xperia Mini Pro. Penerus miniatur Xperia yang pertama muncul dengan nama Xperia Mini X10 dan Mini X10 Pro (ya saya tahu anda sama bingungnya dengan saya saat membaca nama-nama ini) kini punya segalanya untuk disebut mungil tapi maksi, seperti judul sebuah tulisan yang saya reblog saat ini.

Saat diumumkan tahun lalu, Xperia Mini X10 memang betul-betul mini dengan layar hanya 2,5 inci dan resolusi QVGA. Kini penerusnya yang bernama Xperia Mini (tanpa kode X10) sudah dibekali Android 2.3 sudah memakai prosesor 1 GHz, layar 3 inci, resolusi HVGA (dua kali lipat QVGA). Hebatnya lagi, sisi foto dan video Xperia Mini baru ini luar biasa dengan kamera 5 MP auto fokus dengan lampu kilat, plus kemampuan HD video. Meski belum resmi dijual, saya beruntung berkesempatan untuk mencoba menu-menu dan fitur foto dan videonya di pameran ICS 2011 kemarin (sambil mencoba juga produk baru lain seperti Xperia Neo, Arc dsb).

Meski belum ada info soal harga jual nantinya (semoga sih di bawah 2 juta), setidaknya simak saja speknya berikut ini.

Sony Ericsson Xperia Mini & Xperia Mini Pro | mungil tapi maksi! PopMobile – Sony Ericsson baru-baru ini mengumumkan anggota terbaru dari keluarga Xperia, yakni Xperia Mini dan Xperia Mini Pro. Keduanya disebut-sebut sebagai smartphone berkemampuan HD terkecil di dunia. Xperia Mini dan Mini Pro akan menjalankan Android Gingerbread sebagai sistem operasi andalannya. #Sony Ericsson Xperia Mini Pada sektor display kedua ponsel mini ini menyematkan fitur Mobile BRAVIA dari Sony. Tampilan OS Android-nya pun sudah d … Read More

via PopNote

Huawei Ideos Android CDMA cuma 1,5 juta

Huawei Ideos adalah nama produk ponsel pintar dengan OS Android Froyo yang baru saja masuk ke pasaran Indonesia dengan harga jual cuma 1,5 juta. Di luar negeri, produk ini telah berhasil meraih ”Top Phones 2010” dari CNET Australia dan ”The Most Stylish Design – Digital Media Merit Award Asia” dari Devnet Shanghai, China. Untuk market dalam negeri Ideos hanya tersedia untuk jaringan CDMA dan ditawarkan oleh AHA dengan nama AHAtouch. Ponsel dengan lima pilihan warna ini sama seperti Android lainnya dengan berbagai fitur dan dukungan aplikasi berlimpah.

Continue reading Huawei Ideos Android CDMA cuma 1,5 juta

Empat Galaxy Froyo baru dari Samsung

Samsung belum lama ini kembali membanjiri pasar smartphone dengan mengumumkan empat ponsel baru yang termasuk dalam keluarga besar Galaxy yang telah dibekali OS Froyo (Android 2.2). Padahal belum lama berselang, Samsung Galaxy 551 yang juga memakai Froyo mulai dipasarkan di tanah air. Apapun itu, sambutlah keluarga baru dari Galaxy yaitu Samsung Galaxy Ace, Galaxy Fit, Galaxy Gio dan Galaxy Mini yang semuanya disesuaikan dengan selera, keperluan dan budget masing-masing pengguna. Hebatnya, keempat ponsel cerdas ini sudah mengusung konektivitas lengkap berupa HSDPA dan Wi-Fi b/g/n dan fitur lengkap seperti TouchWiz 3.0 UI, accelerometer, proximity sensor, Swype dan document viewer/editor.

 

Dari kiri ke kanan : Galaxy Ace, Galaxy Fit, Galaxy Gio dan Galaxy Mini

Continue reading Empat Galaxy Froyo baru dari Samsung