Nikon D5500 hadir, inilah opini dan kritik saya untuk Nikon

Kabar baru di awal tahun 2015, Nikon baru saja meluncurkan kamera DSLR bernama D5500. Kamera ini berada di segmen market upper entry level, sebagai pendamping dari D3300 di lini basic entry level, dan berada di bawah Nikon D7100 sebagai enthusiast level (yang kadang juga dipakai oleh semi-profesional). Dengan kata lain D5500 berada di tengah-tengah, tidak basic banget dan tidak yang kelas menengah atas juga. Nikon D5500 (dan pendahulunya yaitu D5300, D5200, D5100 dan D5000) bisa jadi adalah kamera yang disukai banyak orang, atau malah mungkin kurang diminati. Alasan yang suka biasanya karena mereka mencari kamera kecil, ringan tapi sarat fitur. Alasan yang tidak suka karena harganya tanggung, tambah dikit dapat kamera yang kelasnya lebih diatas.

521480_562252320474692_1203470364_nSaya sendiri sejak tahun 2007 sudah pakai DSLR Nikon, terakhir sampai saat ini masih pakai DSLR Nikon lama yaitu D5100 beserta aneka lensa-lensanya. Sekedar mengamati peningkatan yang dibuat Nikon, maka saya pantau apa saja yang berubah saat hadir D5200, lalu D5300 dan kini D5500, siapa tahu saat nanti mau upgrade saya punya pilihan yang cocok. Nah D5500 ini diatas kertas oke lah, fitur-fiturnya sudah lumayan. Tapi saya malah tergerak untuk bikin tulisan ini yang lebih mengekspos kritikan saya terhadap Nikon D5500. Lho?

Semakin tinggi pohon semakin besar anginnya. DSLR harga 5 jutaan terlalu ‘kasihan’ kalau dikritik. Tapi D5500 di awal peluncurannya dijual seharga 10 juta bodi saja, maka wajar kalau saya (dan jutaan orang di dunia) akan membandingkan D5500 ini dengan kamera apapun yang harganya setara, atau mungkin dibawahnya, kemudian memberi kritikan bila ditemui ada yang kurang. Bahkan D5500 tentu akan dibandingkan dengan D5300 yang masih tergolong baru juga. Penamaan D5500 juga saya pikir cukup membingungkan, apalagi bagi mereka yang belum paham filosofi perusahaan Jepang yang alergi dengan angka 4. Kalau saya jadi orang Nikon sih sebetulnya gak perlu diberi nama D5500, cukup kasih nama D5300t saja (t artinya touchscreen 🙂 )

D5500

Ya, headline dari D5500 adalah layar sentuhnya (akhirnya..). Walau Nikon D5500 ini adalah penerus dari D5300 tapi spek keduanya masih sangat-sangat mirip : sensor 24 MP tanpa Optical Low Pass Filter (ini sudah bagus, gak ada komplain), modul AF 39 titik (ini juga oke) dan 5 fps shot kontinu. Prosesor keduanya juga sama yaitu Expeed 4. Seri D5000-an ini dari generasi awal hingga saat ini juga punya beberapa kekurangan yang tidak akan saya komplain, seperti tidak ada motor fokus (sekarang sudah banyak lensa AF-S), tidak ada weathersealed (ini kan kamera kelas consumer) dan tidak ada LCD kecil di atas (tidak ada tempatnya juga).

Continue reading Nikon D5500 hadir, inilah opini dan kritik saya untuk Nikon

Advertisement

Daftar lengkap lensa Nikon DX

Lensa Nikon dengan kode DX adalah lensa generasi baru yang didesain optimal untuk kamera DSLR dengan sensor APS-C. Sampai tahun ini baru ada 16 lensa DX yang dibuat oleh Nikon, dan saya akan coba susun daftarnya beserta penjelasan singkatnya. Tapi sebelum itu ada sedikit penjelasan mengenai lensa DX secara umum, barangkali ada pembaca yang masih perlu info soal lensa ini lebih jauh.

Kita tahu sensor kamera DSLR Nikon ada dua versi, yaitu versi APS-C (agak kecil) dan versi full frame (FX-seukuran film 35mm). Sebagai produsen lensa (75 juta lensa telah terjual di seluruh dunia), Nikon punya banyak pilihan lensa untuk dipasangkan dengan kamera DSLR, baik lensa modern maupun lensa lama. Tapi karena hampir semua lensa Nikon adalah lensa dengan diameter besar (yang awalnya memang didesain untuk kamera film), maka Nikon memutuskan membuat lensa khusus DSLR bersensor APS-C yang lalu diberi kode lensa DX.

Lensa DX ini ceritanya adalah lensa Nikon versi mini, dengan tujuan menekan harga, ukuran dan juga bobotnya. Lensa DX masuk ke kelas lensa consumer, bukan seri profesional. Untuk saat ini pilihan lensa DX memang belum terlalu banyak, Nikon hanya meluncurkan 1 lensa DX setiap 1 atau 2 tahun. Perbedaan utama lensa DX dengan lensa Nikon lain adalah diameter lingkar gambar yang lebih kecil, walaupun punya mount (dudukan) lensa yang sama bentuknya. Salah satu ciri lain dari lensa DX adalah sudah mengusung desain modern seperti punya motor fokus dan tidak ada ring untuk merubah diafragma layaknya lensa jaman dulu. Continue reading Daftar lengkap lensa Nikon DX

Review singkat dua lensa ultrawide zoom dari Nikon

Kalau ditanya saat ini apa lensa wide dari Nikon yang paling populer, jawabannya bisa terbagi dua kelompok : lensa full frame atau lensa DX. Lensa full frame (tanpa ada tulisan DX di bodinya) bisa dipakai di kamera FX (misal D800) tanpa ada crop factor, maupun dipakai di kamera DX (misal D300) dengan adanya crop factor 1,5x. Sebaliknya kalau lensa DX selalu mengalami crop factor 1,5x bila dipasang di bodi Nikon apapun, FX atau DX. Anda ingin tahu kemampuan dua lensa wide Nikon yang saya uji kali ini? Simak selengkapnya. Continue reading Review singkat dua lensa ultrawide zoom dari Nikon

Review kamera DSLR Nikon D5100

Setelah lima tahun melalui masa-masa indah bersama Nikon D40 kesayangan, tiba waktunya buat saya untuk berpisah upgrade bodi, meski bisanya lagi-lagi cuma beli kamera yang kelas pemula. Awal bulan ini saya mendapat diskon spesial dari toko sponsor yaitu Tokocamzone sehingga saya bisa membawa pulang Nikon D5100 yang cukup lama saya incar, dan kali ini saya coba tuliskan review kecil-kecilan untuk sekedar berbagi pada pembaca sekalian.

Nikon meluncurkan D5100 sebagai jawaban untuk Canon 600D sepuluh bulan yang lalu. Sekedar mengingatkan, meski D5100 maupun 600D masih tergolong  kamera DSLR kelas pemula, tapi harga keduanya cukup mahal. Jadi tak heran kalau kedua kamera ini seperti kurang populer, misalnya orang yang dananya terbatas akan lebih tertarik pada D3100 atau Canon 1100D, atau 550D. Bagi yang dananya lebih mungkin akan lebih tertarik pada Nikon D90 atau Canon 60D. Lalu mengapa saya memilih D5100? Simak review dan kesimpulan yang saya buat selengkapnya. Continue reading Review kamera DSLR Nikon D5100

Nikon hadirkan D5100 untuk menghadang EOS 600D

Bagi kebanyakan fotografer pemula, produk DSLR dari Nikon yang bernama D3100 secara fitur dan kinerja semestinya sudah mencukupi. Namun bila tidak puas dengan D3100, ada pilihan lain yaitu Nikon D7000 yang jauh lebih superior. Perbedaan spesifikasi dan harga antara D3100 dan D7000 memang terlalu lebar, maka itulah celah kosong yang dulu diisi D5000 terasa perlu untuk segera ‘ditambal’ oleh Nikon. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, Nikon akhirnya merilis DSLR Nikon D5100 sebagai produk tengah-tengah yang tidak terlalu basic dan juga tidak terlalu high-end. Jadilah D5100 ini sebuah jawaban Nikon untuk menjaga persaingan dengan EOS 600D (yang juga memakai LCD lipat), sekaligus mengisi celah antara D3100 (yang dihadang oleh EOS 2000D) dan D7000 di kelas atasnya. Continue reading Nikon hadirkan D5100 untuk menghadang EOS 600D

PMA 2009 dan rumor Nikon D5000

Ajang pameran fotografi tahunan tanah air, Focus 2009, malam ini resmi ditutup. Tapi dua hari nanti, tepatnya 3 Maret 2009, ajang serupa akan digelar di Las Vegas Convention Center, namun dengan skala yang jauh lebih besar dari Focus di JCC Senayan. Acara yang saya maksudkan adalah PMA 2009, atau Photo Marketing Association, yang seperti biasanya akan dimeriahkan oleh para produsen kamera papan atas dunia. Bahkan sebulan sebelum ajang ini dilangsungkan, para produsen telah meluncurkan produk kamera anyar (istilahnya pra-PMA) dan biasanya produk baru tersebut akan dipertunjukkan kepada publik pada saat ajang PMA berlangsung. Continue reading PMA 2009 dan rumor Nikon D5000