Saya cukup lama mengamati perkembangan dunia digital imaging, khususnya kamera digital. Faktanya tidak setiap kamera memberi hasil foto yang sama kualitasnya. Faktor penentu utama adalah sensor gambar yang dipakai, apakah itu full frame, APS-C, Micro 4/3, 1 inci atau sensor kecil seperti di kamera saku atau ponsel. Saya kerap mendapat pertanyaan tentang mana kamera yang lebih bagus (hasil fotonya), kamera A atau kamera B? Bagi saya jawabnya sih mudah saja, tinggal lihat ukuran sensornya.
Saat membandingkan kualitas hasil foto dari kamera, paling fair memang melihat kemampuan sensornya, dengan catatan harus apple-to-apple dalam hal ukuran sensor. Misalnya kamera full frame seperti Sony A7 series ya harusnya dibandingkan dengan Canon atau Nikon full frame juga, jangan diadu dengan kamera APS-C seperti Canon 7D atau Nikon D7200. Masalahnya urusan menilai sensor itu lebih kepada pekerjaan orang lab daripada fotografer. Maka itu sebaiknya kita tidak usah terjebak dengan angka-angka. Tugas mereka memang menguji, mengukur dan memberi skor untuk setiap sensor kamera jadi pasti ada yang nomor satu dan ada yang nomor dua, bahkan sesama sensor APS-C saja ada yang skornya tinggi dan ada yang skornya rendah.

Kalau kita kesampingkan soal harga, saya setuju kalau untuk mendapat hasil foto terbaik kita perlu kamera full frame. Tapi tidak semua orang bisa beli kamera full frame, maka kamera sensor APS-C atau Micro 4/3 bisa jadi pilihan yang lebih realistis. Apakah hasil fotonya memang kalah? Secara teknis iya, sebutlah misalnya soal dynamic range, soal noise di ISO tinggi dan soal tonal dan bit depth. Tapi semua itu jangan juga menjadi sesuatu yang merisaukan kita. Sekali lagi saya sampaikan, tidak perlu terjebak dengan angka-angka, oleh komparasi akan sesuatu yang terukur. Paling sering kita tahu orang terjebak soal memahami megapiksel yang disalahartikan sebagai kualitas foto. Agak lucu kalau kita mendengar orang berkata : “Foto saya tidak bagus karena kamera saya sensornya cuma 12 MP” misalnya.

Nah, kalau menurut anda bagaimana caranya menilai kualitas hasil foto? Apakah dari sisi numerik, atau dari sisi artistik, atau dari keduanya?
Kalau anda menilai kualitas foto dari sisi numerik/skoring sensor saja, anda perlu cari kamera yang sensornya punya skor tinggi di pengujian lab.
tapi..
Kalau anda suka melihat kualitas foto dari sisi artistik saja, mungkin kamera saku atau ponsel saja tidak masalah buat anda.
Continue reading Bagaimana anda menilai kualitas hasil foto?