Samsung Wi-Fi layar sentuh ekonomis : Pilih Corby Wi-Fi, Lindy atau Monte?

Satu hal yang menyenangkan dari kemajuan teknologi adalah kemudahan mendapatkan peranti modern, lengkap dan terjangkau. Di jaman nirkabel ini kebutuhan akan konektivitas Wifi sudah semakin meningkat dan hal ini didukung juga dengan semakin banyaknya peranti yang mampu mengakses sinyal WLAN yang banyak ditemui di area publik ini. Bila di masa lalu ponsel layar sentuh, apalagi yang bisa Wifi, adalah barang mewan nan mahal; kini citra itu lambaat laun semakin bergeser. Salah satu pemain besar yang sering membuat produk terjangkau dengan fitur tinggi adalah Samsung, seperti kisah sukses Samsung Star dan Valencia di tahun lalu. Kini saya sajikan tiga produk ponsel Samsung berlayar sentuh (capasitive) dengan Wifi, tentunya dengan harga terjangkau. Continue reading Samsung Wi-Fi layar sentuh ekonomis : Pilih Corby Wi-Fi, Lindy atau Monte?

Advertisement

Trio QWERTY dari SE : Vivaz pro, Xperia X10 Mini pro dan Aspen

Di ajang Mobile World Congress 2010 yang baru saja berakhir kemarin, Sony Ericsson meluncurkan tiga ponsel QWERTY baru berlayar sentuh. Ketiga ponsel itu adalah Vivaz pro, Xperia X10 Mini pro dan Aspen berkonsep Greenheart yang ramah lingkungan. Secara umum, SE Vivaz adalah seri smartphone premium yang mewah, sedang Xperia X10 Mini adalah versi kecil dari Xperia X10, dan Aspen adalah ponsel SE pertama dengan OS Windows Mobile 6.5. Baik Vivaz dan Xperia memiliki keyboard yang bisa digeser dari samping, sementara Aspen lebih mengikuti tren ponsel ala Blackberry dengan keyboard di bawah layar. Simak lebih jauh fitur ketiganya. Continue reading Trio QWERTY dari SE : Vivaz pro, Xperia X10 Mini pro dan Aspen

HSPA+ is coming, apakah kita memerlukannya?

Setelah berhasil mendapatkan tambahan kanal 5 MHz untuk jalur 3G, baik Telkomsel dan Indosat kini mulai memperkenalkan kehadiran teknologi HSPA+ atau akses internet nirkabel berkecepatan ekstra tinggi hingga 21 Mbps. Perkembangan teknologi internet berbasis jaringan selular ini memang sudah diprediksi sebelumnya dan kecepatan akses data masih akan terus meningkat ke arah Long Term Evolution (LTE) yang biasa dipopulerkan dengan istilah 4G (kecepatan 100 Mbps). Anggaplah HSPA+ ini nantinya adalah bakal jadi standar untuk teknologi internet nirkabel, pertanyaan sederhana muncul di benak saya, apakah kita benar-benar memerlukan HSPA+ ini (setidaknya untuk saat ini) ?

Continue reading HSPA+ is coming, apakah kita memerlukannya?

Sepuluh alasan untuk menyukai Naite Greenheart

Sony Ericsson GreenHeart logoAh ya, nama apa lagi itu, Naite Greenheart? Bagi anda yang belum tahu, itu adalah nama untuk produk ponsel kelas menengah ke bawah dari Sony Ericsson yang peluncurannya tak banyak diketahui publik ditengah gegap gempita kehadiran  ponsel elit dari Sony Ericsson seperti Satio, Aino dan Yari. Produk Naite sendiri diluncurkan sudah cukup lama, sekitar empat bulan lalu meski baru memasuki pasar tanah air Oktober ini. Naite menjadi ponsel kedua Sony Ericsson yang mendapat julukan Greenheart, setelah produk pertamanya C901 yang menjadi flagship dari proyek Greenheart atau aksi nyata peduli lingkungan. Naite sendiri bukanlah ponsel kelas elit, bukan ponsel gaya, bukan pula ponsel canggih sarat fitur. Namun tetap saja dia terasa istimewa buat saya, dan inilah sepuluh alasan mengapa saya menyukai ponsel ini. Continue reading Sepuluh alasan untuk menyukai Naite Greenheart

Masih berminat pakai IM2 unlimited?

Bukan iklan bukan promosi. Saya cuma mau tanya, apakah diantara anda masih ada yang berminat untuk akses internet unlimited memakai IM2 (broom)? Kenapa, soalnya belakangan ini kan ramai dibicarakan soal keluh kesah pengguna Telkomsel Flash yang menurunkan ‘fair usage’ bulanan untuk akses unlimited-nya dan sulitnya mencari perdana XL unlimited. Nah, siapa lagi yang punya paket GSM unlimited kalau bukan Indosat? Continue reading Masih berminat pakai IM2 unlimited?

Nokia 5230 : Samsung Star/LG Cookie killer

Maafkan atas judul di atas yang terlalu berlebihan. Nyatanya, Nokia memang bersikap terlalu ‘berlebihan’ dengan membuat produk baru yang ditujukan langsung untuk bersaing head-to-head dengan dua produk yang sedang ‘saling bunuh’ di kelas low-end touchscreen phone yaitu Samsung Star dan LG Cookie. Berlebihan karena Nokia sudah sukses di kelas menengah dengan produk XpressMusic 5800 (biasa disebut iPhone wannabe..) namun rupanya Nokia tak tahan melihat sukses dua pemain Korea dalam menjual Star dan Cookie sehingga tergoda untuk ikut bermain di kelas ponsel murah berlayar sentuh. Continue reading Nokia 5230 : Samsung Star/LG Cookie killer