Tips memilih SDHC yang tepat untuk HD movie

sdhcvid_16gbSatu konsekuensi nyata dari peningkatan kemampuan merekam video pada kamera digital (dan camcorder berbasis memory card) adalah tingginya data rate dan kebutuhan media simpan ataudata storage. Di masa lalu yang kita kenal sebagai resolusi video pada kamera digital hanyalah QVGA (320 x 240) dan VGA (640 x 480) dengan frame rate bervariasi antara 10 hingga 30 fps. Itupun masih memakai kompresi kuno semisal MJEPG atau MOV, yang tidak efisien dalam memberikan data rate yang berimbang antara ukuran dan kualitas video. Kini dengan semakin tingginya tuntutan akan kemampuan video yang lebih dari sebuah kamera digital, ditambah semakin banyaknya perangkat monitor/TV LCD yang mendukung resolusi High Definition (HD), maka tren fitur movie pada kamera modern sudah bergeser ke resolusi HD, baik yang ‘HD biasa’ 720p ataupun yang ‘full HD’ 1080i. Continue reading Tips memilih SDHC yang tepat untuk HD movie

Advertisement

Sepuluh kamera digital prosumer terbaik di 2008

Kamera digital prosumer hingga saat ini eksistensinya masih terus bertahan meski harus berjuang keras ditengah himpitan serbuan kamera DSLR baru nan murah dan canggih. Padahal kamera prosumer ini kalau diadu dengan DSLR dalam hal kualitas foto dan kinerja secara umum, memang harus mengaku kalah. Namun jangan dulu berkecil hati. Sebagai kamera berfitur manual yang lengkap dan berlensa tetap/fix, prosumer masih punya banyak keunggulan asal kita tahu keterbatasannya. Continue reading Sepuluh kamera digital prosumer terbaik di 2008

Perekam video (berformat) High Definition

Masih ingat Avatar saya? Sepintas memang seperti sebuah handycam, namun berukuran lebih kecil. Gadget yang saya jadikan Avatar ini adalah camcorder pertama dari Sanyo (Xacti C1) yang menggunakan media memory card sebagai sarana penyimpan datanya. Saat itu, kehadiran Sanyo Xacti begitu fenomenal. Bukan saja karena Sanyo bukanlah nama yang banyak dikenal di dunia imaging (video/foto), tapi juga karena keputusan Sanyo yang memakai media penyimpan berupa SD memory card (yang saat itu masih sangat mahaaaal) terbilang diluar jalur media simpan yang umum digunakan (seperti pita miniDV). Continue reading Perekam video (berformat) High Definition