One for all, atau satu untuk semua, terdengar menarik bukan? Tapi dalam fotografi, nafsu untuk mencari gear yang memenuhi prinsip one for all kadang malah bikin repot. Seringkali penanya di blog ini (atau blog saya yang lain) menanyakan kamera apa yang bisa dipakai untuk ini, itu, demikian juga dengan lensa apa yang bisa untuk itu dan ini.
Tidak salah juga memang. Terlebih disaat ekonomi seperti saat ini, dan harga kamera/lensa terus merangkak naik, maka kita perlu lebih selektif mencari satu produk paling mumpuni. Bahkan dalam memilih kebutuhan lain, misalnya ponsel, komputer hingga kendaraan.
Perlu diluruskan dulu bahwa untuk tiap aspek tersedia produk yang sifatnya umum, generalis. Produk ini akan laku dan diterima pasar, tapi tidak punya kelebihan yang menonjol. Kalau yang anda cari adalah kamera/lensa yang serbaguna, bisa dipakai untuk banyak kebutuhan dasar, maka jawabannya ya banyak sekali. Tidak perlu misalnya tanya kamera apa yang bisa untuk foto makanan, foto produk dan foto satwa? Itu sama saja tanya mobil apa yang bisa dipakai buat bawa orang, bawa belanjaan atau bawa air galon. Semua mobil bisa.
Tapi kalau kebutuhan anda lebih spesifik, saran saya adalah fokuslah, jangan mau semuanya. Misal kita mencari kamera yang sensornya full frame, megapikselnya banyak, bodinya weather sealed, auto fokusnya cepat, menembak kontinu cepat, videonya 4K, ada IS di bodi, full fitur (layar sentuh, WiFi, ada colokan mic dan headphone, dual slot memory), plus minta harga terjangkau, ya sampai lebaran kuda juga tidak akan ketemu. Tentukan satu dua hal yang paling utama yang dibutuhkan, dan sisanya adalah kompromi. Continue reading Renungan akhir tahun : adakah kamera/lensa one for all?