Apa kabar 4G di Indonesia (menyoal Wimax dan 3G yang lagi kisruh)

Internet menjadi sebuah kebutuhan yang tak terpisahkan dengan mobilitas masyarakat dunia, termasuk Indonesia, mulai dari browsing biasa, hingga streaming dan chatting lintas negara. Selain itu kini mayoritas orang mengakses internet melalui perangkat mobile mereka. Untuk itu solusi terbaik konektivitas mobile adalah dengan mengkases jaringan internet nirkabel pita lebar (BWA). Nah, selama ini kita tahu bahwa negara kita tertinggal dalam hal implementasi teknologi jaringan data yang masih memakai 2G dan 3G. Hingga saat ini masih banyak ponsel baru yang hanya bisa mengakses jaringan 2G (EDGE) saja. Khusus teknologi 3G pun penyebarannya masih belum merata, sinyal HSDPA masih belum bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Lalu bagaimana dengan kesiapan kita menyambut era 4G? Continue reading Apa kabar 4G di Indonesia (menyoal Wimax dan 3G yang lagi kisruh)

Advertisement

Uji speedtest Axis : EDGE vs UMTS

Sekedar membandingkan, saya menguji kecepatan dari akses internet memakai operator Axis (GSM) dengan hanya berbekal sebuah ponsel 3G. Saya memang memakai Axis untuk sarana koneksi saat mobile (termasuk untuk menulis blog ini) karena tarifnya murah dan koneksinya lumayan stabil. Hanya kekurangannya, jangakauan Axis kebanyakan masih terbatas di kota besar, pun masih banyak dijumpai di tempat tertentu  yang sinyalnya hanya mentok sampai EDGE (masih belum 3G).

Ponsel yang saya pakai punya opsi untuk memilih jaringan, sehingga bisa memilih akan beroperasi di jaringan GPRS (termasuk EDGE) atau UMTS (max. 384 kbps) dan ponsel saya belum mampu sampai 3.5G alias HSDPA (dan Axis pun rasanya belum mendukung HSPDA). Di area kantor, Axis punya sinyal 3G yang bagus, sementara di rumah 3G sangat lemah sehingga saya terpaksa pindah ke EDGE. Nah, mumpung di kantor saya iseng coba menguji kecepatan send and receive data dengan mencoba memakai EDGE lalu saya bandingkan dengan UMTS (3G). Continue reading Uji speedtest Axis : EDGE vs UMTS

Sepuluh alasan untuk menyukai Naite Greenheart

Sony Ericsson GreenHeart logoAh ya, nama apa lagi itu, Naite Greenheart? Bagi anda yang belum tahu, itu adalah nama untuk produk ponsel kelas menengah ke bawah dari Sony Ericsson yang peluncurannya tak banyak diketahui publik ditengah gegap gempita kehadiran  ponsel elit dari Sony Ericsson seperti Satio, Aino dan Yari. Produk Naite sendiri diluncurkan sudah cukup lama, sekitar empat bulan lalu meski baru memasuki pasar tanah air Oktober ini. Naite menjadi ponsel kedua Sony Ericsson yang mendapat julukan Greenheart, setelah produk pertamanya C901 yang menjadi flagship dari proyek Greenheart atau aksi nyata peduli lingkungan. Naite sendiri bukanlah ponsel kelas elit, bukan ponsel gaya, bukan pula ponsel canggih sarat fitur. Namun tetap saja dia terasa istimewa buat saya, dan inilah sepuluh alasan mengapa saya menyukai ponsel ini. Continue reading Sepuluh alasan untuk menyukai Naite Greenheart