Mengenal lensa ultra lebar Tamron 10-24mm VC

Kalau ditanya lensa apa yang disarankan untuk kebutuhan landscape, interior atau bangunan, maka jawabannya tentu lensa lebar. Dulu saya pernah mengulas soal lensa lebar (wideangle) dan juga pernah membuat review lensa wide dari Nikon. Kali ini saya bukan membuat review, hanya mengenalkan singkat sebuah lensa bernama Tamron 10-24mm f/3.5-4.5 Di II VC HLD yang punya spek utama :

  • untuk DSLR APS-C, yang saya coba versi Canon, dipasang di 70D dan 77D
  • pembaruan dari generasi lama, kini dengan motor fokus baru HLD dan VC
  • moisture resistant desain
  • ekuivalen 16-35mm di full frame
  • bukaan maksimum f/3.5 (di 10mm) hingga f/4.5 (di 24mm)
  • pakai filter 77mm (untuk aksesori seperti CPL atau ND)

Lensa ini punya dimensi fisik yang pas dan proporsional khususnya waktu dipasang di Canon 70D. Ada jendela jarak fokus yang menampilkan rentang fokus dari 24cm hingga 1 meter, dan apapun yang lebih jauh dari 1 meter dianggap sudah infinity. Ada tuas  VC On-Off, juga tuas AF-MF. Meski dalam mode AF, ring MF tetap bisa diputar sehingga mudah untuk manual fokus override.

P1020463s
Tamron 10-24mm f/3.5-4.5 Di II VC HLD dipasang di Canon 70D

Daya pikat utama lensa 10-24mm generasi kedua ini tak dipungkiri adalah Vibration Compansation/VC-nya yang bakal membantu kita memotret tanpa kuatir goyang meski pakai shutter lambat seperti 1/20 detik hingga 1/8 detik, sehingga tidak harus pakai tripod. Selain itu auto fokus HLD termasuk baru di lensa Tamron yang menjanjikan performa cepat dan tidak bersuara.

IMG_6205 rz
Foto seutuhnya dengan fokal 10mm, kamera EOS 77D dengan sensor 24 MP
IMG_6205 crop
Hasil 100% crop tampak masih detail dan tajam

Dari hasil mencoba lensa ini saya temui kualitas optik dari sisi warna, clarity, sharpness, kontras dan cacat lensa termasuk mengesankan. Detailnya oke, ketajaman di bukaan maksimal baik, juga tidak terlalu distorsi di fokal 10mm. Di bagian tepi memang tampak kurang tajam tapi masih wajar mengingat ini adalah lensa lebar. Fitur VC membantu sekali sehingga tidak perlu pakai tripod bila shutter speed dilambatkan sampai 1/8 detik. Continue reading Mengenal lensa ultra lebar Tamron 10-24mm VC

Advertisement

Panasonic Lumix FZ200, kamera superzoom lensa f/2.8 konstan

Di tengah banyaknya kamera baru bermunculan, ada keraguan di benak saya apakah kamera superzoom masih bisa bertahan? Upaya untuk tetap menarik minat pembeli sudah dilakukan oleh berbagai vendor dan yang paling gampang dilakukan sejauh ini adalah menambah panjang lensanya. Kamera superzoom memang didesain untuk bisa menjangkau fokal tele yang ekstra panjang, misalnya diatas 300mm. Permasalahannya adalah, sampai sebatas mana tele yang dianggap cukup buat kebanyakan orang? 500mm, 600mm, atau lebih? Nikon bahkan membuat kamera Coolpix P510 dengan lensa hingga 1000mm, siapa tahu karenanya lantas orang tertarik untuk membeli.  Continue reading Panasonic Lumix FZ200, kamera superzoom lensa f/2.8 konstan

Review singkat dua lensa ultrawide zoom dari Nikon

Kalau ditanya saat ini apa lensa wide dari Nikon yang paling populer, jawabannya bisa terbagi dua kelompok : lensa full frame atau lensa DX. Lensa full frame (tanpa ada tulisan DX di bodinya) bisa dipakai di kamera FX (misal D800) tanpa ada crop factor, maupun dipakai di kamera DX (misal D300) dengan adanya crop factor 1,5x. Sebaliknya kalau lensa DX selalu mengalami crop factor 1,5x bila dipasang di bodi Nikon apapun, FX atau DX. Anda ingin tahu kemampuan dua lensa wide Nikon yang saya uji kali ini? Simak selengkapnya. Continue reading Review singkat dua lensa ultrawide zoom dari Nikon

Adu fitur 3 Canon Ixus murah : 115HS, 220HS dan 230HS

Sudah lama saya tidak membahas Ixus, yaitu seri kamera saku premium dari Canon yang mengutamakan desain dan kualitas. Dari dulu Ixus itu identik dengan kamera saku mahal, meski lama-lama harganya ikut turun menyusul tren turunnya harga kamera digital secara alamiah. Kini saat teknologi semakin matang, harga semakin murah, kualitas foto semakin bagus, maka saya tertarik untuk membahas tiga kamera IXUS termurah saat ini, yaitu :

  • Ixus 115 HS : sekitar 1,4 jutaan (penerus Ixus 105 IS)
  • Ixus 220 HS : sekitar 1,7 jutaan (penerus Ixus 210 IS)
  • Ixus 230 HS : sekitar 2 jutaan (penerus Ixus 220 HS)

Continue reading Adu fitur 3 Canon Ixus murah : 115HS, 220HS dan 230HS

Yang perlu anda tahu tentang lensa wide

Lensa wide (atau wideangle) sesuai namanya biasa disebut juga dengan lensa (sudut) lebar. Makna dari lebar artinya bisa mencakup sudut gambar yang luas sehingga lensa ini bisa memasukkan area yang luas dalam satu bidang foto. Fokal lensa yang bisa dibilang lebar adalah antara 10-30mm, sementara dibawah 10mm sudah masuk kelas fish eye. Bila anda memakai lensa kit dengan fokal 18-55mm (yang akan setara dengan 28-85mm akibat crop factor) mungkin akan merasakan kalau lensa tersebut kurang begitu wide. Maka untuk kebutuhan yang lebih wide, orang lantas mempertimbangkan untuk memiliki satu lagi lensa wideangle. Continue reading Yang perlu anda tahu tentang lensa wide

Kamera saku tahun 2011 kini pakai sensor 16 MP

Tahun 2011 sudah datang. Prediksi saya menjadi kenyataan, kamera digital akan kehilangan arah dalam melakukan upgrade dan akan memaksakan resolusi sensor di luar batas kewajaran. Alhasil lahirlah kamera-kamera baru dengan sensor beresolusi ‘gila’ yaitu 16 mega piksel (hampir 3x lipat resolusi kamera Nikon D40 saya). Apakah ini kabar baik atau buruk? Bagi saya ini kabar buruk karena noise yang dihasilkan akan semakin tinggi dan belum lagi besarnya ukuran foto akan merepotkan saat sekedar melihat di komputer atau melakukan olah digital. Tapi apa mau dikata, bila anda penasaran mengenali kamera saku baru dengan sensor 16 MP, inilah diantaranya : Continue reading Kamera saku tahun 2011 kini pakai sensor 16 MP