Uji coba siaran televisi digital DVB di Jabotabek

Update : Uji Coba Siaran DVB-T yang dikelola oleh KTDI saat ini off-air hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Sementara di Jakarta hanya tersedia satu kanal uji coba yang dikelola oleh TVRI dan MNC.

Kabar baik bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, karena seperti diberitakan oleh Antara, bulan ini siaran uji coba TV digital sudah siap dimulai dengan area cakupan seputar Jabodetabek. Uji coba ini sendiri sebenarnya telah dilakukan oleh TVRI pada 13 Agustus 2008 silam, namun pelaksanaan dalam skala yang lebih luas dan melibatkan TV swasta baru bisa dilakukan Januari Maret 2009 ini dan dipancarkan dari salah satu menara pemancar televisi di bilangan Joglo, Jakarta Barat. Uji coba ini merupakan langkah persiapan yang penting bagi para penyelenggara siaran televisi sebelum nantinya mereka secara resmi akan melakukan migrasi sepenuhnya dari sistem analog (yang selama ini kita pakai) ke sistem digital.

Sistem baru ini mengadopsi sistem internasional standar DVB yang dikompresi memakai MPEG-2 yang dipancarkan secara terestrial (DVB-T) pada kanal UHF (di Jakarta di kanal 40, 42, 44 dan 46 UHF) dan berkonsep free-to-air. Untuk menerima siaran digital ini, pemirsa di rumah sementara ini perlu menambah sebuah alat khusus bernama Set-Top-Box (STB) yang akan berfungsi sebagai digital TV tuner, hingga nanti tiba saatnya produksi masal digital TV yang sudah bisa langsung menerima siaran DVB tanpa perlu tambahan STB. Keuntungan siaran TV digital tentu saja adalah kualitas penerimaan yang lebih baik dari sistem lama, ditambah lagi adanya berbagai fitur tambahan seperti tampilan program acara (Electronic Program Guide-EPG), info rating dan info cuaca. Di pihak penyelenggara, sistem digital ini membawa banyak efisiensi seperti bandwidth yang lebih kecil dan penurunan daya pancar.

Demo DVB-H di pameran Broadcast Expo 2008
Demo DVB-H di pameran Broadcast Expo 2008

Selain siaran DVB-T yang ditujukan kepada penerima siaran di rumah, pada waktu yang bersamaan juga dilakukan uji coba untuk siaran DVB yang khusus untuk diterima di perangkat genggam/handheld (DVB-H). Sistem DVB-H diuji coba di kanal 24 dan 26 UHF, namun khusus untuk di terima di perangkat genggam bergerak seperti ponsel khusus DVB-H seperti Nokia N77. Keunggulan DVB-H adalah kompatibilitas resolusi siaran dengan layar ponsel yang umumnya berukuran kecil, teknologi time-slicing untuk penghematan baterai dan ketahanannya terhadap noise saat perangkat sedang bergerak. Di Indonesia, jaringan DVB-H dipercayakan kepada Nokia-Siemens network. Perhatikan kalau siaran DVB-H ini TIDAK BISA diterima di ponsel yang bisa jadi penerima TV analog seperti kebanyakan ponsel buatan Cina yang banyak di jual di pasaran 🙂

Uji coba ini direncanakan akan berdurasi sekitar 12 jam sehari dan akan berlangsung selama 9 bulan. Hal-hal yang akan dievaluasi dari uji coba ini antara lain adalah korelasi antara daya pancar dengan jangkauan siaran, karakteristik propagasi, kualitas audio video, kehandalan sinyal saat diterima di perangkat tetap dan bergerak serta kemudahan pemakaian perangkat STB di masyarakat. Sebagai info, untuk pengujian ini, kabarnya telah dibagikan secara gratis 500 unit STB kepada masyarakat dengan klasifikasi tertentu sesuai dengan lokasi tempat tinggal dan kelompok sosial ekonomi. Evaluasi itu sendiri nantinya selain dilakukan oleh para penyelenggara siaran, juga dilakukan oleh pihak pemerintah seperti Depkominfo, Deperindag, KPI dan BPPT.

Persyaratan untuk menyelenggarakan uji coba ini cukup ketat, seperti ketersediaan infrastruktur yang baik guna menghindari kendala teknis di lapangan nantinya. Setelah melalui proses seleksi, pemerintah melalui Depkominfo akhirnya telah menetapkan peserta yang mendapat izin frekuensi sementara untuk menyelenggarakan ujicoba DVB-T dan DVB-H di Jakarta yaitu :

Untuk DVB-T :

  • Lembaga Penyiaran Publik TVRI
  • Konsorsium TV Digital Indonesia/KTDI (SCTV, ANTV, TransTV, Trans7, TV One, Metro)

Untuk DVB-H :

  • Telkom Tbk (menggandeng Telkomsel dan TelkomVision)
  • Mobile-8 Telecom, Tbk (didukung oleh TV grup MNC : RCTI, Global, TPI)

Adapun dalam hal dukungan perangkat penerima, raksasa elektronik tanah air yang menyatakan siap untuk mendukung siaran TV digital adalah Polytron dengan produk TV digital dan STB buatannya. Perusahan besar yang berkantor di Kudus ini telah bekerja sama dengan para konsorsium diatas dan siap meluncurkan TV digital ukuran 21 inci dan 29 inci. Soal harga, TV 21 inci dijual 1,6 juta dan STB dijual seharga 400 ribu yang diyakini oleh pihak Polytron, masih terjangkau masyarakat. Berminat?

Update :

  • Pada 20 Mei 2009 (bertepatan dengan hari kebangkitan nasional) diadakan grand launching Uji Coba TV Digital di SCTV tower dan dihadiri oleh Presiden RI.
  • Terima kasih untuk Wikipedia Indonesia atas link ke artikel ini.
  • Pada 29 Januari 2010 secara resmi dimulainya Uji Coba Siaran TV digital di Bandung.

Published by

Erwin M.

Saya suka mengikuti perkembangan teknologi digital, senang jalan-jalan, memotret, menulis dan minum kopi. Pernah bekerja sebagai engineer di industri TV broadcasting, namun kini saya lebih banyak aktif di bidang fotografi khususnya mengajar kursus dan tur fotografi bersama infofotografi.com.

126 thoughts on “Uji coba siaran televisi digital DVB di Jabotabek”

  1. sabar…..sabar………

    Setelah telpon sana sini, akhirnya dari seorang sumber yang dapat dipercaya saya dapat informasi, bahwa menara pemancar siaran digital yang ada di Joglo (ANtv) tersambar petir pada hari Kamis yang lalu dan sedang diadakan perbaikan. Lamanya perbaikan belum ada info jelas.

    Untuk rekan-rekan yang di Bandung, di mana siaran Digital juga menghilang, mohon bersabar dulu. Sedang saya usahakan mencari info lanjut.

  2. Sayang sekali sampai hari ini masih belum ada kepastian kapan siaran digital KTDI akan mengudara kembali. Hanya TVRI yang masih tetap mengudara.

  3. wah sampai kapan nih? rencana hari ini mo beli dvb-t. Setelah baca berita ini. Urung deh 😦

    1. Sampai kapan siaran digital KTDI baru akan mengudara lagi masih belum ada kejelasan.

      Tunda dulu juga boleh….. he..he..he……

      Tapi nanti cepat atau lambat mesti beli juga kalau siaran analog sudah ditutup.

      1. Jadi sebel banget niiii, sdh terlanjur beli DVB-T Polytron, eh ga taunya KTDI off-air.
        dah gitu kapan on-air nya juga ga jelas..

        Sementara TVRI dan MNC signalnya memblee..

        Pemerintah / Depkominfo.. TANGGUNG JAWAB DONG .. !!!

        1. setuju sekali…., mas geblek.!!!!!

          Depkominfo sebagai departemen yg bertanggung jawab seharusnya memberikan informasi melalui media massa mengenai hal ini.

          Saat peresmian ujicoba bisa gembar gembor, giliran ga ada siaran, diam seribu bahasa….

          kasihan kan…. rekan-rekan yang udah pada beli stb.

        2. TVRI & MNC juga ga ada siarannya bukan?
          yang ketangkep pas di scan hanya TVRI 2, tapi ga ada gambarnya. kadang-kadang kalo discan ulang yang ketangkep TVRI & Radio dangdut TPI, juga ga ada gambar/suaranya, cuma ada list-nya doang. Ga ada klarifikasi sama sekali dari pemerintah/KTDI. situs http://www.indonesiadigital.tv juga ga ada informasi apa-apa, cuma sekedar pelengkap doang 😐

  4. Mas, tolong kabari saya kalau sudah ada siaran digital kembali dari KDTI, karena saya mau beli STBnya. Ditempat saya siaran analognya makin lama makin kurang baik, karena makin banyak gedung2 dibangun. Kiri kanan rumah saya sekarang juga sudah loteng.
    Trims

  5. Sarwa Gunawan :
    Mas, tolong kabari saya kalau sudah ada siaran digital kembali dari KDTI, karena saya mau beli STBnya. Ditempat saya siaran analognya makin lama makin kurang baik, karena makin banyak gedung2 dibangun. Kiri kanan rumah saya sekarang juga sudah loteng.
    Trims

    mas sarwa,

    monitor dan ikuti saja tread ini, atau subscribe ke thread ini. apabila nanti ada perkembangan baru, akan saya post.

    salam,

    Indra Tan

  6. Rekan-rekan pemilik STB di Jabodetabek,

    Mungkin kita harus lebih bersabar sementara waktu ini. Namun, yakinlah, bahwa STB yang telah kita beli tidak akan mubazir.

    Kebetulan hari ini saya mendapat informasi dari salah seorang rekan, staf di DPKOMINFO, DIRJEN SARANA KOMUNIKASI & DISEMINASI INFORMASI, DIREKTORAT SARANA TELEKOMUNIKASI TEKNOLOGI, penjelasan mengenai hilangnya siaran digital di JABODETABEK dari konsorsium KTDI.

    Seperti telah diketahui, siaran televisi digital di Jabodetabek diselenggarakan oleh dua konsorsium: KTDI dan TVRI-Telkom. Masa ujicoba 1 tahun sebenarnya telah dimulai Agt 2008, dan telah berakhir Agt 2009, walaupun baru secara resmi diresmikan oleh presiden SBY pada tgl. 20 Mei 2009. Itu sebabnya KTDI menghentikan siaran pada tgl. 18 Feb 2010.

    Saat ini evaluasi ujicoba telah selesai dikaji, tinggal menyusun regulasi dan peraturan. Diperkirakan tahun ini juga bisa selesai dan siaran digital akan kembali mengudara. Bila saat ini hanya ada 2 channel, nantinya akan ada penambahan channel lagi. Sehingga lebih banyak lagi stasiun televisi yang mengudara.

    Setelah Jabodetabek dan Bandung, rencananya tahun ini juga akan segera dilakukan ujicoba untuk wilayah Batam.

    Demikian sementara info yang diperoleh. Apabila ada perkembangan lanjut, akan di update lagi di forum.

    Salam hangat,

    Indra Tan

  7. suryablink :
    kalau tahun ini baru selesai regulasinya. Berarti masih nunggu tahun depan KDTI mengudara lagi. Atau gimana?

    Insya Allah tahun ini juga sudah bisa mengudara. Demikian dari informasi yang saya peroleh.

  8. untuk smentara disimpan aja dulu pak stbnya,n berharap tdk lama lg siaran digital mengudara kembali..

  9. salam kenal Mas Gaptek & rekan2. februari kemarin saya berniat beli stb utk keluarga kakak saya yng di otista 3 tp gak jadi setelah aku baca di forum ini bahwa siaran ktdi sedang off. tolong diwartakan bila siaran digital sudah on-air lagi

  10. Apa gambarnya mirip sama tv biasa yg pakai receiver parabola digital ya? Yang tanpa mengenal noise (kabur /banyak semut kalau analog ) kalau cuma itu kan kami dah biasa pakai parabola digital ! Atau mungkin lebih hebat ? Jelasin dong

    1. Ya persis sama, karena siarannya sama2 pakai modulasi MPEG-2. Kalau anda sudah biasa pakai receiver satelit ya siaran TV digital ini tidak ada bedanya. Tapi kan di daerah yg terjangkau siaran pemancar TV (umumnya di perkotaan) penduduknya lebih suka memakai antena UHF dan menangkap siaran yg dipancarkan dari stasiun relai terdekat. Nah siaran inilah yg dirubah jadi sistem digital.

    1. Encoding TV digital memakai format audio stereo, tapi tidak lagi dikenal istilah Nicam (subcarrier audio digital pada modulasi analog) seperti pada TV analog.

      1. Salam kenal Mas Gaptek & rekan2.
        Oom gaptek, tolong inponya kalo tv digital (KTDI)udah mengudara lagee. Soale ane interest banget pengen beli STB-nya. Tks.

  11. semoga siaran digital segera aktif lagi, jadi bisa dagang lagi.
    he..he..

  12. abis hujan gede kemarin kamis, sekarang malah hilang semua siarannya….
    hu..hu..hu..

  13. Indonesia gitu loh….. setiap ganti pejabat/mentri pasti ganti kebijakan sepertinya untuk siaran digital free to-air tahun 2014 sekalian mw pemilu

    1. SALAM MAS2,
      MO NANYA SIARAN DIGITAL UDAH MENGUDARA LAGI PA BLOM NIH..
      SOALE NIAT PINGIN BELI STB…
      TKS B4.

      1. Saat ini hanya TVRI dan MNC grup yg masih melakukan uji coba, sementara KTDI sudah tidak melakukan uji coba lagi sambil menunggu pemerintah merumuskan kebijakan final soal migrasi digital. Semoga tidak lama lagi ya..

Comments are closed.