Review : Canon EOS M10

Kali ini saya sajikan sebuah review kamera mirrorless murah meriah dari Canon yaitu EOS M10. Walau kecil, kamera ini punya fungsi dasar yang lengkap diantaranya memakai sensor sama seperti DSLR (APS-C 18 MP), mode Manual, RAW, built-in flash, WiFi dan perekaman video. Mau dijadikan sebagai kamera selfie atau vlog juga boleh karena layarnya bisa dilipat ke depan.

img_2724-rz

Ukuran kamera ini memang kecil, sekilas mirip kamera saku seri PowerShot, kalau ditangan wanita sepertinya kamera ini lebih pas. Lensa kitnya juga kecil karena zoomnya dibuat pendek (15-45mm saja), dan kini dengan desain lensa yang bisa dipendekkan saat tidak dipakai (collapsible zoom). Tidak ada roda P-Tv-Av-M di bagian atas, tapi kita bisa menemuinya melalui Menu (ya memang akan memperlambat kita saat mau ganti mode dengan cepat). Melingkari tombol shutter ada satu-satunya roda yang penting untuk mengganti berbagai setting, karena di belakang tidak ditemui roda lain, hanya ada beberapa tombol saja. Memang filosofi EOS M10 sepertinya ingin memaksimalkan layar sentuhnya sehingga tombol fisik bisa dikurangi (tidak banyak ruang tersisa juga kalau melihat ukuran kamera ini yang kecil).

img_2729-rz

Setelah saya jelajahi fitur dan menu EOS M10, saya dapati beberapa fitur yang tidak terlalu penting memang tidak ada di kamera ini. Misalnya EOS M10 tidak menyediakan indikator level horizon (tapi tetap ada live histogram), tidak ada Kelvin WB, tidak ada AEB (Bracketing), dsb. Di bagian Menu juga terasa lebih sederhana tanpa ada My Menu, juga tidak ada pengaturan menu untuk Exposure Simulation. Di bagian yang pengaturan dasar seperti ISO juga tidak bisa diatur kelipatan 1/3 stop, juga auto fokus area tidak bisa diubah ukuran kotaknya.

Mode manual dengan pengaturan ISO, shutter dan aperture
Mode manual dengan pengaturan ISO, shutter dan aperture

Soal kinerja dari kamera ini memang termasuk biasa saja, auto fokus lumayan walau tidak terlalu cepat, shoot kontinu kamera ini juga bukan yang termasuk cepat, sekitar 4 fps saja tapi masih mencukupi untuk kebutuhan dasar. Meski demikian, untuk kebutuhan fotografi maupun videografi yang dasar, EOS M10 memberi fitur yang cukup lengkap. Misalnya bagi yang belum mengerti setting kamera tersedia berbagai panduan scene mode atau creative mode yang membantu. Tinggal atur saturasi, efek dan tingkat blurnya maka hasil foto bisa dimaksimalkan tanpa tahu teorinya. Saya yang sudah mengenal bermacam kamera digital cukup senang dengan berbagai fitur bonus yang ditemui di EOS M10, seperti HDR, focus peaking, manual movie (lengkap dengan pengaturan manual audio dan terdapat stereo built-in mic juga), manual flash power, hingga sensor cleaning.

Kesimpulan

Kamera yang ada di pasaran saat ini harganya sangat bervariasi dari yang murah sampai mahal sekali. Meski EOS M10 termasuk yang dibandrol cukup murah, tapi dia punya fungsi dasar yang cukup, hasil foto yang baik dan kinerja yang cukup handal. Sebagai kamera kelas bawah tentu banyak hal-hal yang kurang perlu yang dihilangkan tanpa mengurangi esensi dasar untuk memotret. Penggunaannya juga mudah asalkan kita tidak ingin dengan cepat mengganti setting, karena umumnya pengaturan mengandalkan layar sentuh dan beberapa tombol fisik saja. Sebagai kamera modern EOS M10 juga tak lepas dari kemudahan konektivitas untuk berbagi ke sosial media.

Singkatnya, kamera basic ini sudah mencukupi untuk sehari-hari, hasil fotonya oke dan mudah dipakai. Cocok untuk pengguna travel, famili, selfie, vlog dan sebagainya. Tidak/kurang cocok untuk foto liputan cepat/aksi/olahraga karena kinerja shot dan AF-nya belum segesit kamera yang lebih mahal.

Plus :

  • sensor kualitas baik
  • lensa kit kompak, ringkas dan secara optik termasuk baik
  • layar sentuh, bisa selfie
  • video bisa manual
  • ada fitur HDR, focus  peaking, sensor cleaning
  • mudah dipakai oleh pemula

Minus :

  • tidak ada roda P/Av/Tv/M membuat agak lama kalau mau ganti mode
  • tidak bisa set ISO 1/3 stop
  • tidak bisa charge baterai via port USB

Pesaing (harga kamera M10 ini 5 jutaan) :

  • pesaing yang setara adalah Sony A5100 (7 jutaan) dan Fuji X-A10 (7 jutaan)
  • dari keluarga EOS M sendiri ada EOS M3 (6 jutaan) yang agak lebih tua tapi lebih lengkap
  • di DSLR harga 5 jutaan dapat EOS 1300D atau Nikon D3400, sudah lengkap dengan jendela bidik optik juga

Beberapa contoh hasil foto, selengkapnya saya simpan di flickr

IMG_1776

IMG_1816

IMG_1263

IMG_1840

IMG_1467

Bonus :

Video bincang-bincang saya dengan Enche Tjin tentang kamera Canon EOS M10.

Published by

Erwin M.

Saya suka mengikuti perkembangan teknologi digital, senang jalan-jalan, memotret, menulis dan minum kopi. Pernah bekerja sebagai engineer di industri TV broadcasting, namun kini saya lebih banyak aktif di bidang fotografi khususnya mengajar kursus dan tur fotografi bersama infofotografi.com.

25 thoughts on “Review : Canon EOS M10”

    1. selamat siang bang erwin
      saya penasaran dan tertarik dengan samsung nx500 karena sensor bsi cmos dan tanpa filter aa-nya, apakah saat ini samsung nx500 masih layak dibeli?
      dengan tidak memperhitungkan sisi ekosistem dan kedepannya, karena hanya buat hobby, dan terbiasa manual adapted lens di sony a6000.
      menurut bang erwin, bagus mana hasil samsung nx500 dengan sony a6000 dengan adapted lens yang sama?
      terimakasih

      1. Sebagai sistem kamera, kita biasanya membangun ekosistem dgn bermacam lensa dan aksesori. Kalau lensa kan lebih awet, sedang kamera ada umurnya, nah kalau suatu hari kameranya sudah dead bagaimana dgn lensanya, sedangkan kamera penerusnya sudah tidak diproduksi. Tapi kalau utk hobi ya terserah. Dari sisi hasil foto saya bilang NX500 lebih bagus dari A6000.

        1. Terimakasih banyak bang erwin
          Mohon informasi
          Kl menurut bang erwin, secara keseluruhan performa kecuali video, mending fujifilm xt20 + kit 18-55mm f2-2.8 atau nx500 + 18-55mm f2-2.8.
          Dan apakah electronic shutter (efs) bisa dipakai di speed rendah juga?
          Dimana xt20 udh ada efs dan samsung nx500 bisa mod hack u/ activekan efs.
          Makasih banyak bang erwin.

        2. Wow
          Makasih fast respon-nya
          Kalau lumix gx85 dengan fasilitas 4k picture (post focus-nya) apakah lebih worth dibanding fuji xt20?
          Makasih bang erwin

        3. Dalam prakteknya fitur spt post focus dan 4k photo jarang kepake, yg asik dari GX85 itu stabilizer di sensornya.

        4. Bang erwin, fujifilm xt20 dg x-trans nya diklaim bisa menyamai sensor fullframe dari sisi low light dan dinamic range?
          Menurut bang erwin xt20 dibanding sony A7ii lbh bagus mana dari sisi image quality? tanpa melihat sisi videography.
          Makasih.

  1. Halo salam kenal.. reviewnya bagus.. saya lagi mau beli kamera ini.. tapi masih nyari review2 orang.. 😀
    Kalau untuk mirrorless yang tahan cipratan air bisa rekomen tipenya? 😀

  2. misi mas, memory yang cocok dengan camera canon eos m10 untuk vlogging? atau lebih banyak video apa ya?

  3. permisi saya mau tanya tentang kamera
    saya telah lumayan lama mempelajari kamera baik canon dari institusi dan nikon dari dikeluarga saya
    saya pikir saatnya untuk membeli kamera untuk saya sendiri
    saya adalah orang yang tidak hanya ke fotografi tapi juga videografi
    saya bingung antara nikon (d5300 d5500) atau canon(700d 750d)
    apakah bisa saya mendapat saran sebagai pertimbangan saya?

    1. Coba baca tulisan saya sebelumnya mengenai Nikon dan Canon, intinya keduanya sama baiknya tapi ada plus minus, misal canon enak di live view, video dan touch screen, sedangkan Nikon lebih baik sensornya sedikit diatas Canon.

  4. maaf om, bukannya biasanya yg head to head dengan sony a5100 itu canon eos m3 ya? meskipun kalo disuruh milih ya lebih enak kontrol eos m3..
    dibanding sony a5000 tetep pilih ini ya om? harganya mirip soalnya.. dan yg pilihan lensa sudah lumayan, setidaknya dengan adaptor, serta sensor m43 di harga segini kalo kudu mirrorless ya dua itu sih..
    kalo saya sih pilih dslr nya sih harga segini.. 😂

    1. Head to head S5100 lebih pas dengan M10, karena sama-sama tidak ada flash hot shoe. Tapi tidak ada salahnya juga disejajarkan dengan M3 karena banyak kesamaan.

  5. Jadi bingung nih gan, mau beli yang dslr atau yang di atas, bisa kasih masukan gan ?

    makasih banyak info nya

    1. Kalo dana 6 jutaan dibeliin DSLR udah dapet yg lengkap dgn jendela bidik dan hot shoe. Tapi kalo yg dicari justru ukurannya yg ringkas ya mending mirrorless basic spt M10 atau yg baru M100.

  6. Kak Erwin aku kan baru nih beli kamera ini Eos M10 masih gak ngerti sama pengaturannya. Ini juga kali pertama aku beli kamera, jdi msih gaptek. Jadi aku mau tnya gmna sih cara ngilangin mode cermin di kamera ini, kan kalo mau selfie kebalik gitu hasil fotonya. Mohon bantuannya ya kak, makasih😊

    1. Harusnya gak kebalik. Kalo layar dilipat untuk selfie ya kamera akan otomatis balik gambarnya supaya seperti cermin. Mungkin ada yg rusak di kameranya..?

Comments are closed.